7 Kota di Indonesia dengan Biaya Hidup Murah dan Internet Cukup Cepat untuk Digital Nomad
Pendahuluan
Menjadi
digital nomad artinya bisa bekerja dari mana saja—yang penting adalah koneksi
internet yang stabil dan biaya hidup yang memungkinkan. Di Indonesia, meskipun
secara nasional kecepatan internet masih tertinggal dibanding negara tetangga.Namun
beberapa kota sudah menunjukkan kombinasi yang cukup baik antara biaya hidup
rendah dan fasilitas yang memadai untuk bekerja jarak jauh. Berikut tujuh kota
yang bisa Anda pertimbangkan.
Interesting Coloring Book For Kids, Cute Animals
1.
Yogyakarta (Jogja)
Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya yang
santai dan biaya hidupnya relatif rendah. Contohnya, sebuah laporan menyebut
bahwa total biaya hidup untuk seorang nomad di Jogja bisa sekitar USD 836 (~IDR
13 juta) per bulan, dengan rata-rata kecepatan internet hanya 8 Mbps. Kelebihan:
Anda mendapatkan akses ke kota yang lengkap (kuliner, transportasi, komunitas) dengan
biaya yang jauh lebih rendah dibanding kota besar lainnya.
Catatan penting: Kecepatan internet di beberapa area masih mungkin kurang ideal
untuk aktivitas berat seperti editing video atau streaming besar-besaran.
2.
Bandung
Bandung menawarkan kombinasi suasana
pegunungan, udara yang sedikit lebih sejuk, dan biaya hidup yang masih
tergolong terjangkau. Menurut data, biaya hidup untuk seorang nomad di Bandung
sekitar USD 599 (~IDR 9-10 juta) per bulan dengan internet rata-rata 10 Mbps. 
Kelebihan: Banyak coworking spaces dan komunitas kreatif. Lokasi strategis di
Jawa Barat.
Catatan: Kecepatan internet masih bisa jadi kendala jika pekerjaan Anda sangat
bandwidth-intensif.
3.
Surabaya
Sebagai kota besar kedua di Indonesia,
Surabaya menawarkan fasilitas perkotaan yang lengkap tetapi dengan biaya yang
lebih rendah dibanding ibukota. Sebuah artikel menyebut bahwa di Surabaya Anda
bisa menemukan studio furnished mulai sekitar IDR 4,5 juta (USD 300) per bulan.
Kelebihan: Infrastruktur kota besar (transportasi, coworking) dan tetap lebih
murah dibanding Jakarta.
Catatan: Pastikan memilih area dengan koneksi fiber atau coworking yang
terjamin koneksinya jika pekerjaan Anda sangat tergantung internet.
Bali sudah lama menjadi magnet digital nomad,
dan Denpasar (sebagai kota utama) menawarkan base yang baik: akses ke
coworking, komunitas internasional, serta koneksi yang semakin baik. Sumber
menyebut bahwa studio furnished di Ubud/Canggu bisa mulai dari IDR 4,5 juta
(USD 300-450) per bulan. 
Kelebihan: Lingkungan internasional, banyak pilihan coworking, setelah kerja
bisa jalan ke pantai.
Catatan: Karena populer, biaya bisa lebih tinggi dan musim ramai bisa
mempengaruhi harga dan ketersediaan.
5.
Makassar
Makassar di Sulawesi Selatan disebut dalam
daftar kota yang menarik untuk digital nomad karena biaya hidup yang rendah dan
suasana kota yang lebih santai. Kelebihan: Pilihan yang kurang mainstream
sehingga Anda bisa mendapatkan pengalaman lokal yang lebih otentik. Catatan:
Infrastruktur internet dan coworking tidak se-lengkap di Bali atau Java
besar—pastikan mengecek ulang di lokasi spesifik.
6. Medan
Bimbingan membuat Produk Digital Untuk Cuan
Medan disebut juga dalam artikel sebagai
salah satu kota yang “cheap” untuk digital nomad. Kelebihan: Biaya hidup
cenderung rendah, kota besar di Sumatra dengan pilihan akses transportasi baik.
Catatan: Pastikan fasilitas internet dan lokasi tinggal memenuhi kebutuhan
remote work Anda.
7. Canggu
(Bali)
Meskipun berada di Bali dan jadi
tempat yang agak lebih mahal dibanding kota kecil, Canggu khususnya sangat
populer di komunitas digital nomad karena kombinasinya antara pantai +
coworking + komunitas internasional. Sebuah artikel menyebut bahwa living cost
di Canggu bisa mulai sekitar USD 500-800 per bulan. 
Kelebihan: Banyak nomad lain, coworking bagus, suasana santai. Catatan: Biaya
bisa naik, terutama sewa dan gaya hidup—jangan lupa kalkulasi dengan hati-hati.
Tips Memilih Kota & Persiapan
·        
Cek kecepatan internet di area
spesifik (accommodations, coworking).
·        
Pastikan akomodasi sudah
dilengkapi koneksi yang memadai (fiber atau setara).
·        
Perhitungkan biaya hidup lokal
(sewa, makan, transportasi) dibanding gaji/income Anda.
·        
Cek komunitas nomad/remote
worker di kota pilihan — akan membantu networking dan adaptasi.
·        
Pertimbangkan visa/residence:
ada info bahwa Indonesia makin terbuka untuk remote workers. 
Penutup
Meski secara nasional kecepatan internet di Indonesia masih
tertinggal dibanding negara tetangga. Namun masih banyak kota yang menawarkan biaya hidup relatif rendah + cukup bagus untuk digital nomad, terutama jika pekerjaan Anda hanya membutuhkan koneksi yang stabil
(tidak ekstrem). Dengan pilihan yang tepat, Indonesia bisa menjadi base remote
working yang menarik — sambil menikmati budaya, alam, dan gaya hidup yang
berbeda.








 
 
Komentar