Traveling Bersama Aswir

Sebenarnya bukit itu adalah bukit biasa saja, salah satu   bukit   diantara puluhan gugusan bukit-bukit yang menghiasi perjalanan lintas Riau- Sumatra Barat. Namun dengan kreatifitas sekelompok pemuda, jadilah ia objek wisata yang indah, diserbu ratusan, malah mungkin   sampai ribuan pengunjung pada hari libur. Contoh kreatifitas yang perlu ditiru Desa Tanjung Alai, sekitar 2 atau 3 jam perjalanan dari Pekanbaru dengan mobil   ke arah Sumatra Barat, menjelang jembatan Batu Anjing. Desa yang indah karena dari sana kita melihat pemandangan   danau yang dibentuk oleh PLTA Koto Panjang.  Karena keindahan pemandangannya itu, dimanfaatkan oleh masayarakat setempat untuk mendirikan kedai-kedai persinggahan buat para pelancong yang ingin beristirahat, menikmati keindahan pemandangan sambil duduk secara lesehan dengan ditemani kopi, air kelapa muda dan makanan ringan seperti super mie, soto dan sebagainya. Di seberang deretan kedai-kedai itu, agak kekanan

Matthew Karlsten adalah seorang backpager dan travelling blogger. Beberapa saat yang lalu ia mengunjungi Afganistan negeri yang penuh konflik dan pertumpahan darah. Inilah catatannya. Pada musim panas yang lalu saya menghabiskan dua minggu perjalanan melintasi pegunungan Afghanistan. Secara khusus wilayah Koridor Wakhan yang berbahaya di sepanjang perbatasan dengan Pakistan. I ni merupakan petualangan yang mengesankan melalui wilayah dunia yang tidak terlalu banyak orang lihat. Perjalanan ini merupakan serangkaian petualangan yang telah saya rencanakan selama hampir 2 tahun.   Sayangnya situasi di Afghanistan selalu berubah, tapi untunglah sementara semuanya terasa cukup aman selama kunjungan saya, bulan lalu saya mengetahui salah satu kota yang saya lewati secara singkat diambil alih oleh Taliban. Itulah jenis hal menyedihkan yang Anda lihat di berita setiap malam. Tapi saya ingin berbagi sisi lain Afghanistan yang tidak Anda