Traveling Bersama Aswir

  Ketika berada di Balai Selasa Kabupaten pesisir selatan seorang keponakan mengajak tamasya. Kalau di Kabupaten ini karena dekat dengan laut tentu saja wisata pantai. Namun walaupun sudah puluhan kali di pantai namun kita tidak pernah merasa bosan karena setiap pantai mempunyai ciri khas yang berbeda Ingin mencoba mesin pencari yang baru yang lebih baik dari google? Klick dibawah ini   https://www.entireweb.com/?a=090457 Begitu juga Pantai Kito yang berada di Kampung Padang Pasir Muara Air Haji, Kenagarian Pasar Lama, Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan. Pantai ini sangat layak dikunjungi, selain pantainya bersih juga ada pemandangan laut lepas nan indah. Sedangkan ombak berlari bergulung-gulung seperti ombak Padang. Pantai Kito ini   baru berkiprah sebagai objek wisata selama dua tahun dan tiap hari dikunjungi berbagai lapisan masyarakat yang ingin menikmati wisata alam, bernuansa laut. Ombaknya yang bergulung-gulung mengejar pantai menjadi daya tarik sendiri bagi anak-anak maupun

Sebagai pecinta traveling saya bisa berbangga karena saya mendatangi seluruh kabupaten/Kota Propinsi Sumatra Barat. Demikian juga kebanggaan saya yang sudah memasuki seluruh propinsi yang ada di Sumatra dan Pulau Jawa. Ingin mencoba mesin pencari yang baru yang lebih baik dari google? Klick dibawah ini   https://www.entireweb.com/?a=090457   Namun kedatangan saya kali ini ke Pesisir Selatan Sumbar ini bukan tujuan utamanya untuk tamasya. Tapi untuk menghadiri pernikahan salah seorang kemenakan di Balai Salasa. Dan ini adalah kedatangan saya yang ketiga kalinya di kabupaten ini. Sama hal dengan kabupaten-kabupaten lain di Sumbar, Pesisir selatan sengaja di tata seindah mungkin oleh pemerintah daerahnya, sehingga menarik orang lain atau orang Sumbar yang merantau ke daerah lain untuk berkunjung. Ini di tandai dengan daerah tapal batas antara Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Di perbatasan Kabupaten ini didirikan sebuah bangunan dengan tembok besar dengan tulisan KABUPATEN PESISIR

  Subuh, Nasib teman yang sudah nyetir dari Pekanberu Yogya membangunkan saya. Dia harus pergi ke Bandara dan lansung berangkat kembalai ke Pekanbaru. Nanti di Bandara ia sudah ditunggu oleh pemilik mobil untuk menerima mobilnya. Setelah ia berpamitan saya kembali tidur karena hari masih gelap. Ingin mencoba mesin pencari yang baru yang lebih baik dari google? Klick dibawah ini   https://www.entireweb.com/?a=090457 Sekitar pukul 9 Pagi saya bangun, mandi berpakaian kemudian mulai bejalan-jalan ke luar hotel. Beberapa langkah sudah berada di Jalan Maliaboro ikonnya kota Yogyakarta. Yang pertama saya cari adalah mencari kaca mat abaca lipat. Punya saya yang biasa saya bawa entah hilang di mana. Tanpa kaca mata otomatis saya tidak bisa baca. Sebenarnya Yogyakarta bukan kota yang asing bagi saya. Di Jawa kota yang paling sering saya kunjungi adalah kota Solo. Ini karena waktu berdinas dulu saya banyak kegiatan LP2KS solo yang saya ikuti. Pernah setahun sampai 4 kali. Kota ke dua ya Yogya

Semua kita tahu, berbohong itu tidak baik. Namun ketika kita berada di tempat asing dan jauh dari negeri asal kita, kadangkala berbohong itu diperlukan. Tapi ingat berbohong ini bukan bermaksud untuk menipu dan mengambil keuntungan namun karena menghindari kejahatan atau penipuan yang sedang mengincar kita. Ingin mencoba mesin pencari yang baru yang lebih baik dari google? Klick dibawah ini   https://www.entireweb.com/?a=090457 Seperti apa kondisi atau keadaan yang membuat kita harus berbohong. Seperti dilansir oleh Liputan 6.com inilah saat kita harus berbong tersebut. 1. Saya berlibur bersama teman Solo traveler  adalah target yang paling rentan dari tindak kejahatan, Anda mungkin akan menjadi target dari orang jahat ketika berlibur sendirian. Jadi, berbohong tentang memiliki teman saat berlibur dapat membantu Anda menghindari mereka untuk memperhatikan Anda yang berujung pada kejahatan. Ini bukan pertama kalinya saya di sini 2. Ini bukan pertama kalinya saya di sini Berpura-pura