Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Pekanbaru – Yogyakarta (Part V)

Gambar
  Subuh mulai menjelang, pelabuhan Merak mulai nanpak samar-samar. Banyak penumpang kapal penyebrangan seperti saya, tidak tidur. Melihat permukaan laut yang yang mulai muncul dari balik kegelapan subuh yang mulai menjelma. Perlahan dan pasti, Pelabuhan Merak makin jelas. Ketika waktu telah datang, saya menyempatkan diri untuk pergi ke ruang shalat yang disediakan di kapal. Di sana sudah banyak penumpang yang melaksanakan kewajiban shalat subuh. Selesai shalat saya kembali ke bagian samping kapal, menikamati keindahan pagi yang datang menjelang di Pelabuhan Merak. Pelabuhan Merak makin dekat, makin dekat. Keluar dari kapal, tak berapa jauh dari pelabuhan pada sebuah rumah makan Padang kami berhenti. Kami sudah di Pulau jawa sekarang. Nasib nampaknya sudah biasa di rumah makan itu. Ini Nampak dia seperti tidak asing disana. Dia sudah tahu dimana kamar mandinya yaitu bagian belakang. Di rumah makan itu kami mandi dan ganti pakaian. Kami tidak sarapan di sana, hanya minum kopi. Nasib ka

Pekanbaru – Yogyakarta (Part IV)

Gambar
  Berbincang-bincang dengan teman yang sudah meninggal Sekitar pukul 5 sore kami sudah memasuki daerah Palembang. Persis waktunya seperti kita naik bus, dari Pekanbaru –Palembang 24 Jam. Jalan kembali padat sehingga mobil berjalan merayap. Teman saya Nasib tahu rute yang ditempuh ia lansung mengarahkan mobil ke jalan tol. Agak jauh juga, dan kami tidak masuk kota Palembang. Sekitar pukul 7 malam kami sudah sampai di pintu Tol Jakabaring Palembang. Tol ini tidak begitu jauh, berkakhir di Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Saya kenal daerah Indralaya ini karena di sini lokasi LPMP Sumatra Selatan. Keluar jalan tol kami mencari rumah makan untuk santap malam. Pada sebuah rumah makan Padang kami berhenti. Rupanya persedian makanannya di rumah makan Padang ini hampir habis yang tersisa hanya pindang saja. Ya makanlah kami dengan pindang ini, wow sedap sekali rasanya. Selesai makan kami kembali dalam mobil dan melaju ke Kayu Agung untuk masuk tol berikutnya. Tol ini nantinya   sampai Bakau

Pekanbaru – Yogyakarta (Part III)

Gambar
  Petualang Sumatra Setelah sarapan di daerah Jambi kami melanjutkan perjalan panjang   lagi membelah pulau Sumatra. Menjelang tengah hari kami sudah sampai di Banyulincir. Jalan mulai berlobang-lobang sehingga kenderaan tidak bisa dipacu dengan laju. Kalau dulu kita berjalan jauh dengan kenderaan pribadi, kita mencari SPBU untuk ke toilet. Kalau masjid rata-rata jika tidak pada waktu sholat toiletnya dikunci. Tapi sekarang dengan ada Alfamart dan Indomart kita tidak harus di SPBU lagi. Karena kedua swalayan itu juga menyediakan toilet. Namun kita jadi risi juga kalau numpang ke toilet saja. Ya,setidaknya ada yang kita beli. Nah, di sebuah alfamart, setelah ke toilet saya melihat dan memili-milih minuman yang sekiranya enak dinikmati dalam perjalanan. Seorang pekerja Alfamart rupanya memperhatikan saya dari tadi. Kemudian dia bertanya: “Bapak dari mana? “Dari Pekanbaru,” Jawab saya “Rencana kemana Pak?” “Ke Yogya” “Tinggal di sana Pak” “Tidak, saya tinggal di Pekanbaru. K

Pekanbaru – Yogyakarta (Part II)

Gambar
  Berdebat sebelum shalat subuh Tak berapa lama membelah malam mobil mulai memasuki Propinsi Jambi. Jalan yang berbelok-belok dan mendaki menurun mendatang perasaan senang duduk dimobil. Terasa lebih berarti dan tidak monoton. Waktu sudah hampir masuk subuh. Pada sebuah masjid yang tidak begitu besar kami berhenti untuk shalat. Azan shubuh belum dikumandangkan. Namun di masjid sudah agak ramai. Diantaranya saya melihat banyak anak-anak seusia SMP. Pada sebuah bak yang yang mungkin berukuran 3x3 meter saya berwuduk dan berniat masuk masjid untuk shalat sunnah. Tapi langkah saya terhenti karena saya mendengar Nasib teman saya   seperti bertengkar dengan seseorang. Persoalannya Nasib menegur salah seorang anak usia SMP yang banyak di situ. Rupanya mereka santri sebuah pesantren yang tidak berapa jauh dari masjid itu.   Santri itu berwudhu    lansung di bak tanpa memakai gayung yang banyak di situ. Jadi air kumur dan berwudhunya masuk lagi ke dalam bak. Nasib menganjurkan dia pakai gayun

Pekanbaru – Yogyakarta (Part I)

Gambar
  Banyak sudah   kota-kota besar di Pulau Jawa sudah saya singgahi, namun namanya traveling, jauh lebih banyak yang belum saya sambangi. Maka keinginan lama yang sudah lama dipendam sekarang coba diwujudkan, yaitu keliling pulau Jawa sebagai seorang solo backpacker traveler. Bulan Februari 2020, seperti bunyi pepatah pucuk dipinta mentimun pun tiba, saya memulai perjalanan dengan menebeng seorang teman yang kebetulan mengantarkan mobil ke Yogyakarta. Ia pergi sendiri dan ia merasa senang dapat kawan yang menemani. Jumat 25 Pebruari 2020 sore sekitar pukul empat kami mulai meninggalkan Rumbai pesisir menuju Yogyakarta. Rute yang akan dilalui adalah lintas timur. Karenanya keluar dari Rumbai kami ke jalan Sudirman mengarah ke Taratak Buluh. Seperti biasa sore hari jalan Sudirman padat jadi mobil berjalan perlahan seperti merayap. Pada perimpangan jalan ke Pandau mobil belok kiri menuju jalan lintas timur. Kemacetan telah berlalu, mobil bisa dipacu. Hampir pukul 19.00 Kami singgah di

Mau Berkunjung ke Taman Nasional Baluran Situbondo Sekarang ini? Simak tipnya

Gambar
  Taman Nasional Baluran memang memukau. Banyak hal yang bisa kunjungi di sana. Ada bagian yang tanaman, semak dan rumput di sana pada musiam tertentu yang tadinya hijau berobah jadi pirang, Ada juga Padang rumput yang sangat luas seperti Padang prairie di benua Amerika sana. Yang unik ratusan kera-kera bebas berkeliaran di pantai. Ingin mencoba mesin pencari yang baru yang lebih baik dari google? Klick dibawah ini   https://www.entireweb.com/?a=090457 Masih banyak lagi. Ketika saya berkunjung ke sana Maret 2020 tidak banyak peraturan untuk datang ke sana. Saya berangkat dari Banyuwangi. Sampai di sana beli tiket cari pemandu yang akan mengantarkan kita menjelajah. Yah gitu saja. Petugas disana baik-baik dan ramah tamah. Karena saya datang dari Sumatra, malah ada yang menawarkan untuk menginap di rumahnya. Namun sekarang karena pendemi yang entah kapan berakhirnya ini tentu banyak aturan yang harus kita ikuti. Seperti yang dilansir oleh KOMPAS. COM ini beberapa tip kalau ingin berkun