Mengitari Hutan Mangrove di Taman Nasional Baluran Banyuwangi


Pada postingan terdahulu telah di jelaskan beberapa bagian dari Taman Nasional Baluran di Banyuwangi  yaitu Savana Bekol yang mirip dengan padang Prairie di benua Amerika sana dan Pantai Bama yang banyak dihuni oleh monyet-monyet ekor panjang. Tidak jauh dari pantai Bama ada hutan Mangrove yang tumbuh subur dengan akarnya melingkar-lingkar seperti ular.

Mangrove atau kalau bahasa kitanya bakau adalah tumbuhan yang tumbuh di air payau dan dipegaruhi oleh pasang surutnya air laut Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. 

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. 

Dari segi ekonomi, hutan mangrove menghasilkan beberapa jenis kayu yang berkualitas baik, dan juga hasil-hasil non-kayu atau yang biasa disebut dengan Hasil Hutan Bukan Kayu, berupa arang kayu; tanin, bahan pewarna dan kosmetik; serta bahan pangan dan minuman. Termasuk pula di antaranya adalah hewan-hewan yang biasa ditangkapi seperti biawak air , kepiting bakau , udang lumpur, siput bakau, serta berbagai jenis ikan belodok. 

Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran (nursery ground) banyak jenis ikan laut.
Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Di negeri kita Indonesia, sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan alih fungsi lain.

Di Taman Nasional Baluran ini hutan bakau atau mangrove ini dijadikan salah satu objek wisata andalan. Tidak jauh dari tempat terbuka di Pantai Bama kita melihat seperti rambu-rambu yang bertulis Mangrove Trail. Kemudian gerbang yang dihiasi 5 kepala kerbau yang sudah diawetkan. Di sinalah start kita kalau ingin menjelajahi hutan bakau di taman nasional ini.

Pertama kali kita akan disuguhkan dengan pohon-pohon bakau yang dominan adalah akar-akarnya yang melingkar-lingkar bagaikan ribuan ular yang sedang bergulung-gulung. Setelah didekati ternyata akar-akar itu sangat keras dan kokoh dan menghujam kedalam tanah. Pohon bakau itu jarang-jarang namun karena gulungan akar-akarnya yang begitu dominan terasa hutan ini dipenuhi oleh pohon-pohon yang berdesakan.

Tidak berapa lama kita berjalan dalam kerindangan pohon yang terasa sejuk kita akan sampai pada jembatan yang tidak begitu lebar. Jembatan ini nampaknya sengaja disediakan untuk para pengunjung yang ingin berselfie ria dengan latar hutan bakau yang  lebat dan rimbun.

Tidak berapa lama dari jembatan ini kita menemukan kelokan dari sana tampaklah dermaga di pinggir laut. Dan ini adalah ujung dari lintasan hutan bakau itu. Tidak jauh memang. Di dermaga ini kita disuguhi lagi pemandangan laut yang indah dan pohon-pohon bakar yang berjajar rapi dipinggir laut seolah-olah menjadi pagar yang menlindungi laut dari terpaan ombak.

Bagi yang senang fotografi pemandangan di sini  sanagt sayang kalau untuk dilewati. Sungguh pemandangan alam yang indah dengan latar pohon bakau yang menghijau. Bagi kawan-kawan guru yang ingin menjelaskan masalah ekologi pada murid-murid Taman Nasional Baluran ini adalah tempat yang pas untuk memberikan pengalaman yang naya bagi siswa

 Catatan: Naskah dilengkapi dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi 5 Danau yang Memikat dan Mempesona di Jawa Barat

Mengunjungi 5 Danau Yang Eksotik di Provinsi Banten

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat