Menuju Tarempa Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau


Sekitar pukul 15.00 wib saya dan Pak Khalis sudah berada kembali di Bandara Raja Haji Fisabillah Tanjung Pinang.  Untuk sampai ke Tarempa ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas kita harus melewati Matak, nanti dari sana baru naik speed ke Tarempak. Karena di Tarempa tidak ada bandara.
 (Gambar diambil dari google)
 Di bandara kami berjumpa dengan calon penumpang lain. Diantaranya ada beberapa orang pegawai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Anambas. Kami berbincang-bincang dengan akrab. Dan di ruang tunggu, kami dikenalkan dengan sekretaris Dinas Pendidikan ibu Aisyah yang kebetulan juga akan kembali Tarempa.

(Gambar diambil dari google)
 Sekitar satu jam di udara, pesawat berbaling-baling Expressair yang membawa kami telah mendarat di Matak. Matak adalah sebuah pulau dalam kecamatan Pal Matak Kabupaten Kepulauan Anambas Kepulauan Riau. Bandara ini bukan milik pemerintah tapi dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan minyak Conoco Philips.

Sebuah mobil innova telah menunggu ibu Sekretaris Dinas pendidikan di Bandara tersebut. Dan kami berdua dengan Pak Chalis ikut bergabung dengan rombongan tersebut. Dari Bandara kita akan menuju pelabuhan. 

Bayangan saya masih seperti beberapa tahun yang lalu, dari bandara ke pelabuhan jalan tanah yang dikeraskan. Rupanya jalannya sudah diaspal dan mulus, sehingga dari Bandara ke Pelabuhan hanya beberapa menit saja. Dan di pelabuhan rupanya sudah menunggu sebuah speed dari Dinas Pendidikan untuk membawa ibu Sekretaris ke Tarempa. Karena kami termasuk rombongan maka saya dan pak Khalis juga memakai speed yang sama. Enak juga ikut rombongan pejabat. Namun saya menolak ketika seorang pegawai dinas Pendidikan ingin membawakan tas Ransel saya. Saya bukan pejabat pemerintahan dan tidak pantas dilayani.

Meskipun baru selesai hujan namun cuaca nampaknya cukup cerah, namun ombak laut membuat kita tergoyang-goyang ketika turun ke pelantar untuk masuk ke speed. Pemandangan sekitar laut Nampak indah dengan deretan rumah-rumah bertiang di pinggir laut ditambah lagi dengan tebaran batu-batu sebesar kerbau dan bahkan ada yang sebesar pondok di bibir pantai.

Tidak lama speed boat yang membawa kami membelah ombak yang bergulung-gulung sebesar goni. Namun saya menyukai goncangan yang diakibatkannya, terasa seperti berirama. Speed menepi kemudian kami naik kedarat dengan memanjat tangga  kayu yang berdiri tegak lurus. Kami singgah pada sebuah desa di pinggir laut yang masih kecamatan Pal Matak, karena ada laporan kepada ibu sekretaris ada sekolah yang longsor. Untuk sampai ke sekolah kami melewati dermaga yang cukup panjang dan juga tempat pembuatan kapal.

Sekolah yang lonsor  itu adalah sebuah SMP negeri. Sedangkan yang longsor adalah tembok tebingnya yang sebenarnya berfungsi untuk mencegah longsor. Namun pembuatannya tidak terlalu baik, tanah yang agak miring seperti tebing di semen tanpa ada penguatnya seperti kawat atau apalah namanya yang mengikatnya.

Habis meninjau sekolah kami lanjutkan perjalanan, membelah laut dengan ombaknya yang bergulung-gulung kecil sedikit dari dari gulungan goni yang panjang. Getaran yang ditimbulkan gelombang yang dibelah oleh kapal kadangkala terdengar seperti benturan dengan benda keras. Batu-batu besar tetap mendominasi pemandangan pada bibir-bibir pantai yang terjal. Gugusan pulau-pulau kecil yang menghijau bertebaran di sana sini. Banyak juga terlihat pantai yang landai di pulau-pulau itu, dan pohon-pohon kelapa yang tumbuh teratur di dekat pantai mengingatkan kita lagu rayuan pulau kelapa.


 Tidak sampai setengah jam kota Tarempa telah di depan mata. Deretan hotel dan rumah-rumah diatas air laut dan jembatan panjang yang merupakan jalan utama di tengah kota terpampang dengan jelas, Tarempa saya datang kembali. Ini adalah yang ke empat kalinya saya datang ke Ibukota kabupaten Anambas ini. Yang terakhir sudah cukup lama, yaitu setelah Propinsi Kepulauan Riau sudah punya Lembaga Penjaminan Mutu sendiri. Sungguh menyenangkan dapat kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi 5 Danau yang Memikat dan Mempesona di Jawa Barat

Mengunjungi 5 Danau Yang Eksotik di Provinsi Banten

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat