KERKHOF, DI SANA BERBARING MEREKA YANG TEWAS DALAM USAHA MENGUASAI ACEH
Tempat kedua yang saya kunjungi di Banda Aceh adalah KERKHOF
yang merupakan kuburan masal serdadu Belanda yang tewas dalam usaha
menaklukkan negeri rencong ini. Di kuburan ini juga terbaring jasad seorang
Jenderal Belanda JOHAN RUDOLF KOHLER
yang tewas ditembak para pejuang Aceh dalam pertempuaran di mesjid Raya
Baiturahman Banda Aceh 14 April 1873
Makam ini letaknya persis di belakang museum Tsunami. Dan
makam ini sebagai bukti outentik gigihnya rakyat Aceh mempertahankan kedaulatan
negeri mereka dari serbuan penjajah yang
rakus.
Belanda Yang penuh percaya diri 26 Maret 1873 menyatakan
perang kepada Kesultanan Aceh. Dengan pasukannya yang besar mereka menyerbu
tanah rencong ini. Namun diluar dugaan mereka, mereka menghadapi perlawanan
yang gigih dan sengit dari seluruh lapisan rakyat Aceh. Serbuan awal ini pasukan Belanda dapat pukulan telak dan berantakan bahkan seorang Mayor jenderal
mereka Rudolf Kohler ditembak mati pada pertempuran di halaman masjid
Baiturahman. Maka mulailah peperangan panjang yang pahit dan memilukan bagi
kedua belah pihak. Pada tahun-tahun yang
panjang pertempuran pertempuran Belanda mengorbankan serdadu setiap
tahun.
Di makam ini terbujur jasad lebih 2200 serdadu Belanda. Dan
nama mereka tertera memenuhi dinding gerbang makam sesuai urutan tahun dan
lokasi tewasnya. Sekarang makam ini merupakan salah satu tempat wisata di Aceh
yang katanya banyak dikunjungi oleh pelancong-pelancong dari manca Negara
terutama tentu negeri Belanda. Orang Indonesia mungkin tidak banyak yang
datang, ini ditandai dengan pandangan asing seorang penjual teh botol terhadap
saya. Dengan heran menanyakan alasan saya datang ke makam itu dan secara tidak
lansung menayakan keterkaitan saya denga mereka yang dikubur disana. Ya, saya
sebenarnya hanya suka baca sejarah saja.
Makam ini diurus oleh
sebuah yayasan Dana Peutjut (Stichting Peutjut – Fonds) yang
didirikan pada 29 Januari 1976 atas inisiatif J.H.J. Brendgen, seorang kolonel
Marsose pasukan khusus bBelanda yang
terkenal bengis. Kolonel ini sangat
prihatin melihat kondisi makam militer tersebut setelah kunjungannya ke Aceh.
(Penjaga makam dan anaknya)
Bagi Belanda dan keluarga mereka yang terbaring
di makam itu mungkin mereka adalah pahlawan, tapi bagi orang Aceh tentu
mereka-mereka itu adalah
perampak-perompak yang terorganisir yang
ingin menguasai daerah yang bukan hak mereka. Sayang diantara nama-nama yang
tertera disitu banyak juga nama orang Indonesia, yang kemungkinan mereka
dipaksa untukbertempur
disana melawan bangsanya sendiri. Semoga anak bangsa ini tidak akan pernah lagi
mengorbankan nyawa untuk mengusir penjajah yang datang dalam bentuk lain.
Komentar