KALIRIN JAO – SAWAHLUNTO SINGGAH DULU DI SIJUNJUNG

(ONE YEAR TRAVELING PADA AKHIR TAHUN PART 4) 
Kalirin Jao sudah termasuk kabupaten Sijunjung. Namun tujuan utama hari itu adalah menuju Sawahlunto. Dan arahnya jelas ikuti saja jalan lintas nanti di suatu desa berbelok ke Sawahlunto. Jalannya mulus tidak berlobang-lobang dan tikungannya tidak ada yang begitu tajam. Perjalanan yang aman dan santai.

 Dapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari BisnisIklan
Silahkan k ik :
https://muslimpromo.com/?ref=8076

Jalan mulus, membuat kita ingin berpacu, namun mengingat ini perjalanan wisata, maka mobil tidak dipacu benar karena kita juga menikmati pemandangan yang ada. Tak berpa lama di suatu desa Labuh ada simpang ke kanan ke ibukota Kabupaten Sijunjung.

Tiba-tiba muncul keinginan untuk berbelok menuju ke Sijunjung. Nostalgia waktu masih kuliah di IKIP Padang dulu. Banyak kawan-kawan dari kabupaten yang waktu itu masih gabung Sawahlunto Sijunjung. Dari dialek bahasanya hampir mirip  dengan dialek  Kampar Bangkinang. Jadi kalau saya berbicara dengan mereka rasanya saya sedang bicara orang orang Airtiris atau bangkinang. Karena sesuatu hal akhirnya ketika mahasiswa Sawahlunto Sijunjung bikin kegiatan saya ikut pula dengan mereka. Sekarang timbul pula keinginan melihat seperti apa Kabupaten Sijunjung itu.

Diantara kawan yang paling akarab itu ada salah seorang yang katanya tidak menjadi guru tapi sempat menjadi anggota DPR dua Priode. Namun saya kemudian kehilangan kontak dengannya. Tak berapa lama meninggalkan  simpang di desa labuh itu kami sampai ke depan Kantor Bupati Sijunjung. Berarti kami sudah berada di kota Muaro ibukota Kabupaten Sijunjung. Tak jauh dari situada persimpangan. Rupanya itulah Simpang Tugu. 

Di simpang inilah pusat kegiatan-kegiatan atau event-evant yang diadakan pemerintah daerah. Dan disini kabarnya setiap malam ramai orang berjualan  makanan-makanan. Dan disinilah orang-orang Sijunjung kongkow-kongkow malam hari.
Kami berhenti sejenak di simpang itu. Pada seorang penunggu gerobak yang menjual teh botol saya menanyakan jalan ke Sawahlunto. Dia menyarankan agar kami kembali ke jalan lintas lagi dengan mengambil rute lain.Dari lelaki setengah baya ini kami dapat informasi tentang tempat wisata yang ada di Kabupaten Sijunjung, antara lain.
Ngalau Talago

Ngalau adalah kosakata orang sumbar untuk Gua. Talago bisa saja danau kecil. Ngalau ini terletak di desa Silokek. Jauhnya dari simpang tugu ini sekitar 50 menit naik kenderaan. Sayangnya mobil tidak bisa lansung kesana. Harus jalan kaki sekitar 1,5 kilometer. Katanya di dalam gua ini pemandangannya sangat Indah sehingga banyak pelancong-pelancang dari dalam danLuar negeri yang datang.
Arum Jeram

Sungai yang ada di Kabupaten Sijunjung ini sama dengan Sungai di Kabupaten Kuansing Riau, yaitu Batang Kuantan. Aliran sungai Kuantan inilah yang dijadikan arena oleh raga ekstrim arung jeram. Dan ini salah satu objek wisata yang diandalkan oleh pemerintah Kabupaten Sijunjung. Pemda stempat meyediakan berbagai fasilitas untuk olah raga ini juga para pendamping yang professional untuk menjaga keselamatan para pecinta olah raga ekstrim ini. Menurut informasi tingkat kesulitan arung jeram di batang Kuantan ini cukup Tinggi dan penuh tantangan.
Di samping dua objek wisata yang dijelaskan diatas masih ada objek lain yaitu Perkampung Adat Sijunjung, air terjun batang Taye, pasir putih, lokomotif uap, Wahana Telabang Sakti, Pulau Andam Dewi, Danau Hijau Bual
Pulau Andam Dewi

Matahari telah condong ke barat ketika kami meninggalkan Simpang tugu pusat kota kabupaten sijunjung itu untuk meneruskan perjalanan ke Kota Sawahlunto.
Naskah dan foto dilengkapi dari : http://www.jalanncerita.com/2017/01/10-tempat-wisata-di-sijunjung-sumatera.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjelajahi 5 Danau yang Memikat dan Mempesona di Jawa Barat

Mengunjungi 5 Danau Yang Eksotik di Provinsi Banten

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat