Jangan Ajak 6 Tipe Teman Ini Kalau Nggak Mau Travelingmu Berantakan
Liburan bareng teman memang bisa jadi pengalaman seru yang penuh tawa dan cerita. Tapi, semua itu hanya berlaku kalau kamu jalan dengan orang yang tepat. Salah pilih teman jalan bisa bikin rencana yang sudah kamu siapkan matang-matang berubah jadi berantakan. Mulai dari suasana hati yang rusak, jadwal yang kacau, sampai uang yang mendadak habis entah ke mana. Nah, sebelum kamu menyesal di tengah perjalanan, kenali dulu beberapa tipe teman yang sebaiknya nggak usah diajak traveling.
1.
Si Tukang Ngatur, Semua Harus Sesuai Maunya
Tipe ini biasanya paling aktif waktu perencanaan — tapi bukan karena
membantu, melainkan karena ingin semuanya sesuai keinginannya. Mau makan di
mana, tidur di mana, bahkan kapan foto pun dia yang tentukan. Kalau kamu punya
pendapat lain, siap-siap dibilang nggak kompak.
Traveling itu seharusnya tentang kompromi dan saling menghargai.
Tapi kalau setiap langkah harus sesuai “aturan” satu orang, perjalanan yang
harusnya santai malah terasa kayak ikut training
camp.
2.
Si Nggak Pernah Tepat Waktu
Kamu sudah siap sejak subuh, tapi dia baru bangun waktu jadwal
keberangkatan. Katanya cuma lima menit lagi siap, tapi ujung-ujungnya setengah
jam baru nongol. Akibatnya, itinerary yang disusun rapi pun berantakan.
Tipe teman seperti ini biasanya juga susah diajak disiplin waktu.
Padahal dalam traveling, waktu adalah segalanya — terutama kalau kamu mengejar
transportasi umum atau ingin menikmati momen matahari terbit di tempat wisata.
3. Si Tukang Ngeluh
Baru naik sedikit sudah ngeluh capek. Harga makanan dikit mahal,
ngeluh. Cuaca panas, ngeluh. Pokoknya semua hal ada aja yang salah di matanya.
Energi negatif seperti ini bisa menular dan bikin suasana jadi nggak enak.
Padahal, setiap perjalanan pasti ada aja kendala kecil. Namanya juga
petualangan — yang penting bagaimana kita menikmatinya. Kalau kamu bareng tipe
yang begini, siap-siap mood liburanmu ikut tenggelam.
4. Si
Pelit tapi Maunya Banyak
Ini tipe yang bikin bingung. Giliran makan bareng, selalu cari menu
paling murah tapi minta icip makanan orang lain. Kalau urunan transport atau
penginapan, tiba-tiba jadi “nggak bawa uang kecil.” Tapi begitu sampai di
tempat wisata, dia maunya foto di spot paling mahal.
Bukan soal uang semata, tapi soal rasa tanggung jawab dan keadilan.
Traveling itu soal berbagi — biaya, tenaga, dan waktu. Kalau satu orang merasa
berhak menikmati lebih tanpa mau berkontribusi, keseimbangan kelompok pun
rusak.
5. Si
Tukang Drama
Setiap hal kecil bisa jadi bahan drama. Salah jalan sedikit langsung
marah, bercanda dikit dianggap menyinggung. Dia cepat tersinggung dan suka
menyebarkan suasana tidak enak.
Traveling itu tentang momen santai dan kenangan indah, bukan tempat
untuk adu emosi. Kalau kamu bersama tipe ini, besar kemungkinan perjalananmu
akan diwarnai air mata dan perdebatan tak perlu.
6.
Si Ketergantungan Total
Ada juga tipe teman yang sama sekali nggak bisa mandiri. Semua
urusan diserahkan padamu: pesan tiket, cari hotel, bahkan urusan koper pun
minta dibantu. Satu dua kali sih nggak apa-apa, tapi kalau sepanjang perjalanan
begitu, kamu yang jadi capek duluan.
Perjalanan bareng teman seharusnya saling melengkapi. Kalau satu
pihak harus jadi “tour leader pribadi,” liburan pun terasa seperti kerja bakti.
Jadi, Siapa yang Sebaiknya Kamu Ajak?
Idealnya, teman jalan
adalah mereka yang punya vibe
positif, fleksibel, dan punya selera humor. Nggak harus punya gaya traveling
sama persis, tapi harus punya kesamaan dalam hal sikap: saling menghargai,
nggak egois, dan bisa menikmati perjalanan dengan hati ringan.
Karena pada akhirnya,
traveling bukan cuma soal tempat yang kamu datangi, tapi juga dengan siapa kamu
menjalaninya. Salah pilih teman, semua bisa terasa salah. Tapi kalau kamu jalan
dengan orang yang tepat, bahkan tersesat pun bisa jadi cerita lucu yang kamu
kenang seumur hidup.








Komentar