Pekanbaru – Yogyakarta (Part III)

 

Petualang Sumatra

Setelah sarapan di daerah Jambi kami melanjutkan perjalan panjang  lagi membelah pulau Sumatra. Menjelang tengah hari kami sudah sampai di Banyulincir. Jalan mulai berlobang-lobang sehingga kenderaan tidak bisa dipacu dengan laju.



Kalau dulu kita berjalan jauh dengan kenderaan pribadi, kita mencari SPBU untuk ke toilet. Kalau masjid rata-rata jika tidak pada waktu sholat toiletnya dikunci. Tapi sekarang dengan ada Alfamart dan Indomart kita tidak harus di SPBU lagi. Karena kedua swalayan itu juga menyediakan toilet. Namun kita jadi risi juga kalau numpang ke toilet saja. Ya,setidaknya ada yang kita beli.

Nah, di sebuah alfamart, setelah ke toilet saya melihat dan memili-milih minuman yang sekiranya enak dinikmati dalam perjalanan. Seorang pekerja Alfamart rupanya memperhatikan saya dari tadi. Kemudian dia bertanya: “Bapak dari mana?

“Dari Pekanbaru,” Jawab saya

“Rencana kemana Pak?”

“Ke Yogya”

“Tinggal di sana Pak”

“Tidak, saya tinggal di Pekanbaru. Ke Yogya saya hanya traveling saja. Nanti dari sana saya lanjut ke kota-kota lain di Jawa.” Saya menambahkan.



“Bapak tidak bekerja?” Tanyanya lagi.

“Tidak, saya sudah pension dari pegawai negeri” Timpal saya lagi.

“Enak Pak ya, kalau sudah pension. Bisa jadi petualang seperti Bapak”

Jadi petualang? Baru saya tahu, rupanya pekerja ini membaca di belakang T-shirt yang saya pakai, ada tulisan “Petualang Sumatra” Baju ini kenang-kenangan saya ketika menjadi solo traveler menjelajahi Kabupaten Pasaman Sumatra Barat. Dan saya beli waktu mengunjungi Tugu Khatulistiwa di Bonjol. Dan bagi traveler, terutama yang dari manca negar merupakan suatu kebanggaan telah melintasi garis khatulistiwa.

“Ya memang enak kalau sudah pension jadi pegawai negeri” Kata saya “ Tapi untuk sampai pension saya harus bekerja 36 tahun dengan segala dinamika suka dan dukanya. Banyak teman-teman saya tidak berhasil mencapainya. Mereka keburu dipanggil ke haribaanNya.”

Kemudian kami terus berbincang-bincan beberapa saat. Ia banyak bertanya dengan daerah-daerah yang saya kunjungi. Nampaknya ia sangat berminat untuk menjadi seorang traveller. Semoga Tuhan melimpahkan rezekinya sehingga ia punya  tabungan yang cukup menggapai keinginginannya.


Hampir pukul 5 sore kami sudah memasuki daerah Palembang. Persis dengan waktu saya naik Bus Pelangi dari Pekanbaru ke Palembang 24 Jam. (Bersambung)

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip