Taman Gajah Tunggal Tempat Liburan Keluarga nan Cantik di Tangerang Banten
Dalam perjalanan saya sebagai solo backpacker keliling jawa, dalam perjalanan pulang ke Sumatra mampir dulu di Tangerang kerumah teman. Maksud utamanya juga untuk numpang nginap semalam dua malam untuk mengurangi biaya. Kebetulan kawan ini yang pensiunan guru SMK juga hidup seorang diri. Saya tahu teman ini tidak pecinta traveling.Maka ketika saya tanya objek wisata di kota Tanggerang, dia berpikir sejenak kemudian mengatakan TAMAN GAJAH TUNGGAL.
Berarti di Tangsel ini inilah objek wisata yang popular, karena orang yang tidak hobby tamasya saja mengenalnya. Taman yang berlokasi di daerah Cikokol jalan Perintis kemenrdekaan kota Tangerang ini menjadi indah karena berada persis di pinggir kali Cisadane.
Yang membuat Taman Gajah Tunggal ini tambah indah adalah jembatan yang melintasi kali Cisadane dengan dominasi warna yang merah menyala yang terlihat unik dan mempesona dari taman.
Ketika kita memasuki kawasan taman kita akan berhadapan dengan patung gajah hitam. Gajah yang berdiri dengan satu kaki sebagai tumpuan merupakan ikon dari taman ini dan sekaligus menjadi ajang berselfie ria bagi pengunjung.
Gajah Tunggal sebenarnya adalah trade merk ban mobil. Dan taman ini dibangun adalah hasil kerja sama penduduk setempat dengan Pabrik Ban Gajah Tunggal beserta pemerintah daerah. Tidak heran jika ditaman ini banyak ban-ban mobil mungkin yang sudah terpakai digunakan untuk menunjang fasilitas yang ada seperti tempat-tempat duduk untuk pengunjung.
Taman ini cocok sekali untuk tamasya keluarga bersama anak-anak. Berbagai fasilitas untu main anak-anak ada di sini. Seperti ayu-ayunan, papan-papan luncur dan latihan berjalan di dinding. Ketika kami berkunjung ke sana anak-anak sedang ramai bermain dan orang tuanya duduk-duduk di bawah pohon kayu yang rindang yang banyak ada di situ.
Agak jauh dari rekreasi bermain anak-anak di pinggir sungai Cisadane yang airnya tidak terlalu jernih beberapa orang Nampak asyik memancing. Tembok-tembok pembatas sungai mereka gunakan untuk duduk santai menikmati hobby mereka memancing. Sewarna dengan jembatan, pagar yang memisahkan taman dengan sungai merah berkilauan. Di samping pagar ada jalan khusus untuk pengunjung yang ingin berpejalan kaki mesyusuri sungai.
Bagian pinggir berdampingan jalan besar berjajar warung-warung penjual berbagai macam makanan. Sehingga kalau kita lapar tidak perlu pergi jauh-jauh karena di sana sudah ada. Melihat ramainya anak-anak yang didampingi orang tua mereka, memang Taman Gajah Tunggal ini cocok untuk wisata keluarga. Pungutan uang masuk tidak ada di sini
Komentar