Desa Temburun, Desa Eksotik Nan Indah di Tarempa Anambas
Jika kita berkunjung ke Tarempa ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas Kepulauan Riau tidaklah lengkap kalau tidak datang ke Desa Temburun sebuah desa nan indah dengan berbagai kelebihannya. Kelebihan pertama dari desa ini adalah air tenjunnya yang bertingkat tujuh kemudian pemandangan desa yang alami beserta dengan hutan bakaunya yang ditata demikian rupa.
Desa nelayan yang berada di Kecamatan Siantan Timur ini identik dengan air terjun bertingkat tujuh. Dari Tarempa ke desa Temburun ini kita butuh sekitar 50 menit menggunakan kenderaan roda dua. Dari batu Lepe kita ikuti saja jalan aspal satu-satunya sampai ke kantor bupati di Pasir Peti, terus saja mengikuti jalan beraspal yang menanjak dan menurun sesuai dengan konstur tanahnya yang berbukit. Melewati beberapa perkampungan penduduk dan menyusuri jalan yang tekadang dipinggir laut, tak lama kemudian air terjun yang bergemuruh berada dihadapan kita.
Kita telah sampai ke Desa temburun. Air terjun yang putih bagai kan salju bergemuruh turun menuruni batu cadas yang melebar sudah berada di depan kita Warna air yang putih Nampak harmoni dengan batu cadas yang hitam yang berfungsi sebagai wadah tempat air mencari jalan ke bawah bak penampungan yang terletak persis dipinggir jalan aspal tempat kita berdiri.
Pohon-pohon semak perdu yang menhijau dikiri kanan batu cadas Nampak sebagai pagar lintasan air ke bawah. Jadilah di bawah seperti kolam renang yang menerima air dari air terjun. Persis di sebrang kola mini disisi jalan aspal satunya lagi dibangun jembatan kayu memanjang kearah tengah laut yang ditumbuhi kayu-kayu bakau yang rimbun. Di tengah jembatan kayu ini dibuat pula seperti pondok dengan atau daun untuk pelancong berteduh dari sengat sinar mata hari.
Setelah pondok ini jembatan kayu dibuat bercabang dua. Dari sana kita bisa melihat rumah penduduk desa Temburun yang bersusun dipinggir laut. Rumah-rumah kayu yang beridiri di atas permukaan laut itu Nampak indah dengan latar belakang perbukitan yang ditumbuhi pohon-pohon kelapa yang daunnya melambai-lambai ditiup angin.
Kita tinggalkan dermaga kayu, kemudian meneruskan perjalanan menyusuri jalan aspal kita sampai ke kantor perangkat desa. Terus ke atas jalan melingkar dengan pemandangan laut yang indah. Setengah pendakian, kita turuni jalan aspal kita sampai pada tingkat 5 dari air terjun. Berada pada bibir jalan air yang dipenuhi batu-batu cadas itu beberapa pondok yang menjual makanan ada di situ.
Air yang jernih mengalir deras diatas batu-batucadas yang menonjol di beberapa tempat. Kita bisa brjalan menyebrangi sungai dengan melompat-lompat di atas batu-batu cadas yang menonjol. Di sebrang Nampak beberapa anak muda duduk di bawah pohon yang rindang sambil memancing. Apakah ada ikan diantara air yang mengalir deras diantara bebatuan itu.
Kalau mau bersusah payah sedikit melompat dari batu ke batu kita akan sampai kepuncak dari air terjun. Dari sana pemandangan sangat mempesona. Air terjun yang turun diantara batu-batuan kemudian menghilang seperti ada tebingnya. Dan dari sana perkampungan penduduk kelihatan lagi bersama dengan pantai dan pohon-pohon yang menghiasi bibir pantai.
Sungguh tamasya yang indah. Tidak banyak ditempat lain kita menemukan objek wisata yang begitu sempurna. Ada air terjunnya, jembatan kayu memanjang diantara hutan bakau, pemandangan kampung nelayan dengan latar pantai yang indah. Ini hanya ada di desa Temburun Tarempa
Komentar