Melongok Gedung Gonggong di Tanjung Pinang



Pesawat kami ke Matak berangkat pukul 16 sore. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk berkeliling-keliling kota Tanjung Pinang ini. Mobil diarahkan  ke Pantai Dwikora dan pelabuhan tempat kita biasa menyebrang dari Pinang ke Batam. Sayang rupanya pelabuhan sedang mengalami renovasi.


 Namun taman yang tak jauh dari pelabuhan yang direnovasi tersebut cukup menarik. Ada beberapa bangku yang sengaja disediakan di bawah pohon-pohon yang rindang untuk pengunjung berleha-leha. Yang menarik tidak jauh dari situ ada tugu Kota Tanjung Pinang yang menggoda siapa saja pendatang untuk berselfie ria sebagai kenangan pernah datang ke kota yang dulunya ibukota Propinsi Riau itu. Dulu ketika masih bersatu dengan provinsi Riau minimal dalam setahun 2 kali saya ke kota ini.

Tidak jauh dari situ adalah entah tugu tapi Nampak cangkup dari pada suatu gedung. Bentuknya seperti makanan laut yang sangat popular di Tanjung Pinang, yaitu Gonggong. Dulu kapan saja  ke kota ini pada malam hari kami selalu menempatkan diri ke pusat kuliner, yang tidak salah namanya AKAU seperti pusat jajanan begitu. Kawan kawan biasanya makanan favoritenya adalah gonggong ini. Sedang kan minumannya adalah teh tarik yang dibuat dengan cara mendemonstrasikan oleh sang penjual yang mirip seperti menarik air the dari dalam gelas. Katanya  karena itulah namanya teh tarik.
Mungkin karena populernya makanan laut ini maka pemerintah provinsi Kepulauan Riau 
mengabadikanya dalam bentuk gedung yang merupakan daya tarik tersendiri bagi turis local maupun luar. Terletak di kawasan Laman Boenda, Gedung Gonggong memang hanya pusat informasi kebudayaan bagi para wisatawan yang tengah berkunjung ke kota Tanjungpinang. Namun karena designnya yang unik menyerupai siput laut yang bernama gonggong  menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Memang yang namanya pelancong itu menyukai segala sesuatu yang khas seperti di di Taman  Mini Jakarta ada keong mas, dan kalau di Aceh museum tsunami yang juga dirancang sangat spesifik.

Kebetulan kami datang hari Sabtu sehingga kami tidak bisa masuk ke gedung unik itu. Katanya kalau kita masuk Gedung Gonggong memiliki dua lantai. Lantai pertama berisikan pusat oleh-oleh khas Tanjung Pinang, sedangkan di lantai kedua terdapat museum mini dengan televisi berisikan informasi tentang kebudayaan di Tanjungpinang.

Sungguh menarik bermain-main ke gedung Gonggong yang mulai diresmikan pada bulan Oktober 2016 ini, disamping bentuknya yang unik, dan pada sore hari katanya sangat ramai dikunjungi oleh para penikmat sunset. Dan pemandangan laut di depannya juga sangat eksotik, dengan perkampungan penduduk jauh di pulau seberangnya.  Sedangkan bagi anak-anak tersedia pula berbagai fasilitas bermain yang ada di laman bunda.

Sungguh menyenangkan, setelah beberapa tahun saya tidak berkunjung ke kota tua ini, rupanya telah banyak perobahan yang sangat berarti. Mulai dari jembatan Dompak yang menyebrang laut ditambah lagi gedung gonggong yang merupakan ikon wisata kota Tanjung  Pinang yang tidak tampak sebagai kota tua. Hanya beberapa jam saya di sini Nampak sekali perkembangan kota ini. Semoga suatu saat saya dapat kembali ke kota Tanjung Pinang untk mengeksploitasi keindahan ibu kota Provinsi Kepulauan ini

Catatan: Dua dari gambar diambil dari google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip