Menikmati Kopi Aren yang Rasanya Lain dari yang Lain


Minum kopi tidak sekedar minum seperti minuman lain untuk pelepas dahaga. Tapi kadangkala minum kopi seperti ritual untuk menjalin kebersamaan bersama teman, kerabat dan lain sebagainya. Maka tidak heran banyak muncul komunitas-komunitas pecinta kopi. Ngopi bareng misalnya sudah menjadi trendi.



Oleh karena itulah di mana-mana muncul  yang namanya kedai kopi dengan berbagai variasinya. Ada kopi dengan khas kedaerahan, seperti kopi Aceh, kopi Bengkulu, kopi Kerinci dan sebagainya. Ada lagi ada  yang  berdasarkan warna dan cara mengaduknya. Itulah kopi tubruk, kopi hitam dan kopi luwak.

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta dan kopi Arabika.

Namun kreatifitas penikmat kopi memunculkan pula kopi yang tidak berasal dari biji kopi tapi berasal dari daun kopi yang dikeringkan. Inilah kopi kawa yang sekarang sudah banyak tersebar kemana-mana.

Yang berikut ini adalagi kopi aren yaitu kopi biasa namun tidak diseduh dengan air biasa yang dipanaskan tapi sebagai gantinya adalah air nira atau aren yang berasal dari pohon enau. Dan ini relatif langka. Jadi kopi aren adalah kopi biasa seperti kopi torabika yang diseduh dengan air nira sebagai ganti air biasa.

Saya sebagai penikmat kopi (Bukan pecandu) baru mendengar adanya kopi aren ini ketika dalam perjalanan menuju kabupaten Pelalawan. Dan ini menimbulkan penasaran. Makanya kami berusaha untuk menemukan dimana lapak penjual kopi khusus itu berada.

Untuk menemukan lapak ini agak sulit juga. Kami mendapat informasi yaitu di jalan lintas timur kalau dari Pangkalan kerinci menuju Pekanbaru sebelah kanan sebelum simpang ke Langgam. Namun ketika kami sudah sampai ke sana tidak menemukan apa-apa. Dan ketika kami bertanya kepada penduduk setempat mereka juga tidak tahu.

Akhirnya kami mengontak seorang guru SMK yang lokasi sekolahnya di sekitar jalan lintas timur itu. Pak guru ini memandu kami. Memang betul sebelum simpang ke Langgam dan persis di tempat orang menjual kubah mesjid. Kalau kita dari Pekanbaru belok kiri agak 50 meter ada rumah papan yang sangat sederhana. Dipinggir jalan memang tidak ada tanda-tandanya. 

Minum kopinyajuga tidak di dalam rumah atau di dalam kedai. Kursi-kursi tidak banyak hanya beberapa buah di susun di luar rumah disitulah kita minum kopi. Rupanya di samping menjual kopi aren yang punya juga menjal bibit pohon enau untuk penghasil  aren.

Sambil menikmati kopi yang rasa arennya sangat dominan, Pak Nasri yang memandu kami untuk sampai kesana menjelaskan bahwa pohon enau penghasil aren di pekarangan itu hanya tiga belas batang. Tiga belas batang ini menghasilkan 70 liter air aren perhari. Dan pemilik  pohon itu rata-rata perbulan meraup 20 juta rupiah. Pak Nasri menambahkan, khasiat kopi aren adalah membuat tubuh segar. Kalau kita minum sore atau malam hari, esoknya ketika bangun tubuh kita yang capek dan pegal-pegal menjadi segar kembali.

Satu bibit pohon enau dalam polybag dijual 35 ribu rupiah. Pohon enau baru bisa menghasilkan setelah 5 tahun. Itu tidak ada pemupukan, kalau dengan pemukan seperti diperlakukan pada kelapa sawit mungkin lebih cepat bisa dideres. Masa produktif pohon enau adalah 6 tahun. Dan selama masa produksi itu pohon enanu sengaja tidak dipupuk. Sebab kalau dipupuk rasa air arennya bisa berubah.  Demikian keterangan Bapak pemilik lapak kopi aren itu

Ketika kami Tanya kenapa tidak ada dibuat tanda bahwa di sana ada lapak minum kopi aren, sang pemilik yang berasal dari Sumatra utara itu menjawab, untuk apa repot-repot. Sedangkan tidak ada tanda itupun  arennya sudah laris dan tidak pernahbersisa setiap hari. Dengan bangga dia mengatkan bahwa yang datang minum kopi itu  rata-rata sekelas kepala dinas tingkat kabupaten ke atas. Jarang rakyat biasa.   Ha ha nyombong juga ini orang.


Hampir pukul 18. 00 Wib  ketika kami meninggalkan lapak penjual kopi itu. Sungguh nikmat dan spesifik lain dari yang yang lain. Begitu nikmat sampai tetesan terakhir. Say  ng Pak Nasri sang Guru SMK bersikeras dia yang bayar karena daerah itu daerah dia katanya. Saya segan pula bertanya berapa harga satu gelas. Untuk hitung-hitung nanti kalau nanti ngajak tetangga atau teman-teman lain ngopi di sini.

Catatan: Sebagian gambar diambil dari googel

Komentar

Putry Amouy mengatakan…
Hanya disini semua permainan online bisa di mainkan dengan 1 userid saja loh
ada Togel Poker Sbobet Sabung Ayam Batu Goncang Tembak Ikan Slot
dan masih banyak games online betting lain nya yang bisa anda mainkan disini dengan modal 20rb saja
yukk segera daftar kan diri anda dan bergabung bersama kami hanya di DEWALOTTODOTME
dengan pelayanan Terbaik dan Terbonafit serta BO yang berpengalaman yuk segera bergabung.. bb 7BF59345

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip