Traveling Membuat Ia Menjadi Bapak Revolusioner di Amerika Latin


Ernesto Guevara (1928-1967) adalah sosok yang sering kita lihat dalam poster-poster atau kaous di zaman ini. Ia adalah seorang tokoh revolusioner  dan panglima gerilya Amerika latin

Guavara mengakui bahwa hasratnya untuk membela orang-orang yang lemah dipengaruhi oleh perjalanan melintasi Amerika selatan, bersama pamannya. Perjalanan yang menempuh waktu berbulan-bulan itu ditempuhnya dengan mengendarai motor.

Dapatkan Rp.800 Juta,- dengan modal hanya 25 ribu rupiqh Dari Bisnis Iklan
Silahkanklik :
https://muslimpromo.com/?ref=8099

Perjalanan itu ditempuhnya ketika masih berusia muda, yaitu 23 tahun. Waktu itu Che baru lulus sekolah kedokteran. Ia diajak oleh pamannya, Alberto Granado.
Perjalanan tersebut dibukukan  menjadi sebuah memoar berjudul The Motorcycle Diaries.  Mereka menepuh jarak 8000 kilometer, dari Argentina, melintasi pergunungan Andes, Gurun Aracama dan sungai Amazon.

Dalam perjalanan itu Che sekaligus mempraktikan ilmu kedokteran yang ia pelajari. Bahkan ia sempat tiba di kampong orang-orang kusta. Dan ia sangat terkesan dengan keramahan para penderita kusta itu.
Sepanjang perjalanan itu ia menyaksikan kemiskinan dan ketidak adilan merajalela di Amerika Selatan. Oleh karena itu ia terpanggil untuk menjadi pejuang pembebasan. Maka ia masuk kedalam kelompok pemberontak yang di pimpin oleh Fidel Castro di Kuba. Dan mereka berhasil menggulingkan pemerintahan Batista yang dictator. Dengan kemenangan ini Che sempat menjadi mentri di pemerintahan Fidel Castro.

Pemerintah Amerika Serikat tidak sejalan dengan Fidel Castro di Kuba. Kuba terlalu condong ke Uni Soviet. Dan sudah ada rencana penempatan senjata nuklir di Kuba. Kekhawatiran ini membuat Negara Adi daya itu menyerang Kuba. Namun dengan strategi yang di terapkan oleh Che Guevara berhasil menjebak tentara penyerang di Teluk Babi, Amerika di pecundangi oleh pasukan Kuba.

Namun di belahan dunia lain, Afrika dan Amerika selatan sendiri masih merajalela ketidak adilan. Oleh karena itu ia meninggalkan kehidupannya yang nyaman sebagai mentri. Ia berpetualang bergabung dengan para pemberontak di Negara yang sedang berjuang melawan ketidak adilan. Namun nasib menentukan, ia tertangkap oleh pasukan pemerintah Bolovia. Dan mengakhiri hidupnya di depan regu tembak.

Segala cinta dan perhatian tidak dirasakan lewat penampilan berkaos tangan lengkap dengan seragam dokter. Cinta dan perhatian bisa dirasakan dengan hidup bersama mereka, berjabat tangan, ngobrol biasa, bahkan dengan main bola bersama
(Tim Wesfix, Traveler’s Wisdom, Pt. Gramedia, hal. 17- 18)
 
Catatan: Semua gambar diambil dari google.

Komentar

Putry Amouy mengatakan…
Hanya disini semua permainan online bisa di mainkan dengan 1 userid saja loh
ada Togel Poker Sbobet Sabung Ayam Batu Goncang Tembak Ikan Slot
dan masih banyak games online betting lain nya yang bisa anda mainkan disini dengan modal 20rb saja
yukk segera daftar kan diri anda dan bergabung bersama kami hanya di DEWALOTTODOTME
dengan pelayanan Terbaik dan Terbonafit serta BO yang berpengalaman yuk segera bergabung.. bb 7BF59345

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip