Sholat Jumat di Mesjid Cheng Ho Palembang


Hari ke-3 keberadaan saya di Palembang agendanya adalah mengunjungi mesjid Cheng Ho. Dari yang pernah saya baca, Laksamana Cheng Ho pernah sampai ke Palembang ini. Dan bahkan saya pernah baca bahwa keberadaannya di Pelembang sempat membasmi perompok-perompak china yang merajalela diperairan Palembang.

Dapatkan  Rp.800 Juta,-  dengan modal hanya Rp 25 ribu rupiah dari Bisnis Iklan
Silahkanklikhttp://www.muslimpromo.com/?ref=8100
Sebelum berangkat ke tujuan saya cek dulu lokasinya di google map. Ternyata tempatnya di seberang sungai musi melalui  jembatan Ampera arah ke Plaju. Berarti kalau menggunakan gojek terlalu jauh dan tentu juga mahal. Berarti pilihan transpotasinya adalah bus kota, kalau di Palembang Trans Musi. Untuk sampai ke sana dua kali naik Bus. Namun begitulah enaknya walau berapa kali pun kita ganti bus, namun bayarnya tetap sekali 5 ribu rupiah.

Tak lama setelah melewati Jembatan Ampera, pada sebuah halte kondektur Bus mengatakan saya harus turun di sana. Dari halte itu saya hubungi gojek. Tak jauh, hanya sekitar 1 km melalui rumah rakyat smpailah saya ke mesjid legendaries itu.  Kentara sekali arsitekturnya adalah arsitektur China dengan warnanya yang cerah.
Cheng Ho adalah seorang  panglima angkatan laut Tiongkok dari abad XV. Cheng Ho dipercaya memimpin ekspedisi perdagangan menyusuri wilayah nusantara dengan menggunakan armada yang sangat besar. Meski awalnya perjalanan yang dilakukan Cheng Ho merupakan ekspedisi perdagangan, namun secara tidak langsung dirinya turut memperkenalkan Islam di wilayah yang disinggahinya.
Katanya, uang susah, tapi diajak bisnis dengan modal 25 ribu saja ogah. Memang uang datang sendiri ke kantong? Mari Dapatkan Rp.800 Juta,- dengan modal hanya 25 ribu rupiqh Dari Bisnis Iklan Rp.800 Juta,- Dari BisnisIklan
Silahkanklik :
https://muslimpromo.com/?ref=8076

Awalnya saya mengira mesjid Cheng Ho dibangun lansung oleh panglima kerajaan Tiongkok yang beragama islam itu, tapi rupanya mesjid yang bernuasa China itu dibangun atas prakarsa Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Palembang. Nama bernama lengkap Masjid  itu adalah “Al Islam Muhammad Cheng Ho”.
Masjid Cheng Ho Palembang ini berukuran sekitar 20x20 meter dibangun di atas tanah seluas 4.990 m2. Tanah tersebut merupakan tanah hibah yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan kala itu, Syahrial Oesman. Dalam pembangunannya, Masjid Cheng Ho dilengkapi dengan dua menara yang masing-masing diberi nama Habluminallah dan Hambluminannas. Sementara di bagian bawah menara terdapat tempat wudhu yang berukuran 4x4 meter.


Kedua menara Masjid Cheng Ho Palembang memiliki 5 tingkat yang melambangkan jumlah 5 shalat yang dilakukan dalam sehari. Tinggi menara mencapai 17 meter, angka tersebut merupakan simbol dari jumlah rakaat yang perlu dikerjakan oleh setiap muslim dalam sehari. Sementara di bagian luar menara dibubuhi ornamen khas Palembang berupa tanduk kambing. Penggunaan ornamen khas tersebut bukan tanpa sebab, selain karena Masjid Cheng Ho ini dibangun di tanah Palembang, masyarakat juga menyadari adanya kedekatan antara kebudayaan Palembang dengan kebudayaan Tionghoa.

Masuk lebih ke dalam, pengunjung akan mendapati warna dominan merah, warna yang identik dengan kebudayaan Tiongoa. Arsitektur Tionghoa juga terlihat dari daun pintu yang terdapat pada pintu utama masjid. Pancang-pancang dan ornamen pagar pembatas di bagian atas makin mempercantik tampilan interior masjid yang kental akan nuansa Tionghoa. Secara keseluruhan bangunan masjid ini mampu menampung sekitar 500 jamaah.

Kebetulan ketika saya berkunjung ke sana adalah hari Jumat, oleh karena itu saya sempat pula sholat Jumat di sana. Setengah Jam sebelum waktu masuk, mesjid sudah hampir penuh. Banyak saya lihat jemaah adalah warga keturunan. 

Tata cara shalat Jumat mirip dengan mesjid di Bangkok Thailand yang di mulai dengan tausiah oleh seorang ustad. Kemudian sambil duduk bersila seorang Qory membaca Al Quran di depan mimbar. Ketika waktu shalat tiba maka terdengarlah beduk yang dipukul bertalu-talu mengiringi khatib naik ke Mimbar. Setelah salam dari Kahatib maka azan di kumandangkan, selanjutnya sama dengan tempat yang lainnya.

Semnetara itu diluar mesjid para pedagang, yang rata-rata emak-emak asyik menjajakan dagangannya yang berupa makanan, pakai-pakainan muslim, dan barang-barang cendra mata lainya. Cukup spesfik, bagi pelancong yang suka objek budaya dan arsitektur Mesjid Cheng Ho ini adalah salah satu yang tidak boleh dilupakan.

Catatan:
1. Naskah dilengkapidari [AhmadIbo/IndonesiaKaya] https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/masjid-cheng-ho-simbol-palembang-yang-multikultur
2. Gambar laksamana Cheng ho di ambil dari googgle

Komentar

Putry Amouy mengatakan…
Hanya disini semua permainan online bisa di mainkan dengan 1 userid saja loh
ada Togel Poker Sbobet Sabung Ayam Batu Goncang Tembak Ikan Slot
dan masih banyak games online betting lain nya yang bisa anda mainkan disini dengan modal 20rb saja
yukk segera daftar kan diri anda dan bergabung bersama kami hanya di DEWALOTTODOTME
dengan pelayanan Terbaik dan Terbonafit serta BO yang berpengalaman yuk segera bergabung.. bb 7BF59345

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip