Booking Hotel di Bukittinggi Dapatnya Hotel di Nepal

Masih dalam suasana lebaran, teman-teman satu lighting di jurusan  Bahasa Inggris IKIP Padang sepakat  reunian hari ke enam setelah lebaran. Ketika ide itu diluncurkan anggota-anggota alumni rata-rata antusias sekali. Dengan dialek minal yang khas semua mendukung. Namun beberapa hari menjelang hari H group WA yang mereka juluki LAPAU sunyi senyap, sehingga menimbulkan keraguan  jadi atau tidak.
 

Anggota alumni secara garis besar mendiami  kota  Padang, Bukittinggi dan kota-kota kabupaten di Sumatra Barat dan 4 orang di Pekanbaru. Karena Bukitinggi di tengah maka disepakati reuniannya di Bukitinggi. Dan itupun dari 40 orang yang satu lighting yang masih hidup adalah 30 orang. Sepuluh orang lagi sudah dipanggil menghadap ke haribaanNya. 
 
Dua hari sebelum hari yang ditetapkan masih belum ada kepastian. Kemudian ada satu orang anggota yang antusias dan bertekat “ whatever happen the show must go on” meskipun hanya di hadiri oleh tiga orang saja, katanya. Melihat semangat teman ini sayapun berniat juga untuk hadir. Dan kawan-kawan yang ada di Pekanbaru nampaknya diam-diam saja tidak merespon, yang satu lagi pesimis acara tidak akan terlaksana, karena pengalaman dia sewaktu kuliah dulu , katanya kawan-kawan  hanya garegak saja, ketika serius nanti mundur semuanya.

Dengan demikian berarti hanya saya sendiri yang akan hadir. Karena kegiatan yang dirancang  pukul 8 pagi maka saya harus bermalam di Bukitinggi. Tidak ingin menyusahkan teman yang di Bukitinggi saya berusaha mencari hotel sendiri.Sebagai orang yang biasa backpackeran, saya punya daftar hotel-hotel yang tidak mahal di beberapa kota termasuk Bukitinggi. Setelah ditelusuri rata-rata hotel backpakeran sudah full booked. Dan yang tinggal lagi hotel-hotel yang tarifnya enam ratusan dan sejutaan. Ketika asyik-asyik memantau hotel itu muncul satu hotel yang tarifnya sangat murah, hotel Buttercup hanya Rp 167.170 . Lansung saja saya isi data pemesanan. Dari gambarnya hotelnya cukup megah. Melalui email hotel mengirim pesan bahwa pemesanan saya oke dan dibayar nanti ketika chek in.

Karena saya merencanakan berangkat dari Pekanbaru dengan travel maka saya chek alamat yang jelas dari hotel tersebut agar mudah memberi tahu alamat yang akan dituju kepada sopir travel. Namun betapa kecewanya saya,  rupanya hotel itu tidak di Bukitinggi tapi di Pokhara Nepal. Buru-buru saya batalkan. Yang mengherankan saya kenapa hotel itu muncul pada daftar hotel di Bukitinggi. Dan semua proses pemesanannya dalam bahasa Indonesia tidak bahasa Inggris. Dan biayanyapun dengan rupiah.

Beberapa saat saya coba terus berselancar di internet untuk mencari hotel di Bukitinggi. Namun saya tidak beruntung, hampir semua hotel  sudah di booking. Dengan sedih terpaksa kehadiran saya pada reunian teman-teman dibatalkan. Dan ini pengalaman juga kalau mengadakan acara di kota wisata jangan ketika hari-hari libur. Yah, sudah nasib tidak ketemuan dengan kawan-kawan lama yang sudah puluhan tahun tidak berjumpa secara lansung.

Catatan: Gambar hotel dari google

Komentar

Unknown mengatakan…
menarik om, pengalaman traveling yang di tulis di blog sendiri.

coba kalah di bikin vidio, terus di upload di youtub. mungkin nanti bisa dapat keuntungan lebih disana, selain ngeblog, mulailah belajar yang kekinian yaitu ngevlog.

kunjungi blog saya ya om muistop.blogspot.com

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip