MESJID RAYA SUMATRA BARAT
Pada suatu pagi saya
putar-putar keliling kota Padang. Pada persimpangan jalan Khatib Sulaiman dan KH. Ahmad Dahlan
saya melihat bangunan besar yang lain dari yang lain. Dikatakan perkantoran
tidak pula, kalau rumah, rumah apa pula yang sebesar itu. Mesjid, tidak ada
pula kubahnya.
Kenapa tidak traveling? Tidak ada uang? Jangan khawatir, Ini solusinya,
dapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari Bisnis
Iklan dengan modal hanya Rp 25 ribu
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Penasaran, mobil saya
belokkan ke pekarangan bangunan aneh
itu. Ruapanya, masjid. Inilah saya melihat masjid yang begitu besar yang tidak
ada kubahnya. Sedangkan yang saya lihat seperti sayap-sayap raksasa pada ujung
ke ujung bangunan itu adalah gonjong ciri kahas rumah adat Minang Kabau.
Mesjid ini rupanya
masjid terbesar di Sumatra Barat, maka dinamakan
masjid Raya Sumatra Barat, bukan masjid raya Padang. Mungkin karena
bentuknya yang unik dengan pekarangannya yang luas, maka masjid ini ramai
dikunjungi oleh pelancong yang datang baik dari seluruh pelosok Sumatra barat
dan juga Riau. Diantara pelancong ketika itu saya melihat 3 bus wisata dari
Riau yang digunakan oleh murid dan guru
sekolah swasta terkenal di Minas dan Duri.
Ingin dapat
tambahan uang dengan modal hanya 25 ribu rupiah, bisa menghasilkan Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan ?
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8099
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8099
Mesjid kebanggaan
Sumatra barat ini mulai dibangun tahun 2007 dan katanya tahan gempa. Jika
terjadi gempa dasyat 10 sr, masjid ini tidak akan terganggu. Dengan luas
lahanya 40,98 hektar dan luas bangunan 18,091 hektar masjid ini bisa menampung
20 ribu Jemaah yaitu 15 ribu pada lantai
2 dan 5 ribu lantai tiga. Pada lantai satu ada juga ruang untuk sholat, toilet
dan juga tempat wudhu serta areal parkir. Lantai kedua merupakan ruang utama dalam masjid sebagai tempat
sholat.
Saya tidak sempat
melihat-lihat secara detail ke dalam masjid. Katanya interior di dalam masjid
bagian mihrabnya dibuat menyerupai batu
hajar aswad dengan atapnya terdapat ukiran nama-nama Asmahul Husna yang
bewarna emas dengan latar putih. Sedangkan
dinding masjid berbentuk ukiran tempat Al-Quran dengan empat sudut yang
bermakna “ Tau di nan ampek” yaitu
Quran, injil, taurat dan zabur. Demikian juga ukiran-ukiran pada dinding masjid memilki arti yang filosofi
berhubungan dengan agama dan adat Minang Kabau. Karpet-karpet di semua lantai mesjid merupakan bantuan dari pemerintah Turki. Sangat mengagumkan
Masih merasa penghasilan kurang? Jangan hanya mengeluh. Mari bergabung
untuk mendapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari
Bisnis Iklan
Silahkan klik http://www.muslimpromo.com/?ref=8100
Silahkan klik http://www.muslimpromo.com/?ref=8100
Pokoknya kalau ke Kota
Padang tidak singgah di masjid ini, rugi sekali, karena saya yang sudah banyak
berjalan kemana-mana baru inilah saya menemukan masjid dengan arsitekturnya
yang unik, lain dari yang lain.
Catatan: Gambar no.2 diambil dari google
Komentar