JEMBATAN AKAR DAN MITOS YANG MENYERTAINYA



Saya sudah lama mendengar dan membaca tentang jembatan ini, namun tidak menjadi prioritas objek wisata yang harus saya kunjungi dalam waktu yang dekat. Namun kemudian jembatan yang terbuat dari akar yang menjalar ini saya masukkan dalam daftar yang saya kunjungi dalam tour kahir tahun saya dan keluarga yang melintasi 5 propinsi setelah dapat cerita sekelompok emak-emak guru menabung selama satu semester untuk dapat kemari. Berartiobjek ini sungguh special.

Suka traveling namun uang terbatas? Inilah solusinya dapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan dengan modal hanya Rp 25 ribu
Silahkan klik :
https://muslimpromo.com/?ref=8076

Demikianlah, ketika akhir tahun 2017 saya sekeluarga ditambah kakak-kakak perempuan saya mengadakan tour dengan mobil dari Riau masuk ke Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu dan tembus ke Sumatra Barat. Di provinsi tetangga ini kami singgah di pantai Cerocok Painan. Dari sini kita rencana terus ke Padang.

 Ingin dapat tambahan uang dengan modal hanya 25 ribu rupiah, bisa menghasilkan Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan ?
Silahkan klik :
https://muslimpromo.com/?ref=8099
Beberapa km setelah meninggalkan pantai Cerocok melewati jalan lintas kita belok kanan ke desaPulut-Pulut  lokasi jembatan akar itu berada. Dengan melewati perkampungan penduduk dan bentanganl persawahan yang menghijau dnegan kombinasi bukit-bukit yang menjulang tidak begitu tinggi akhirnya kami sampai ke lokasi. Jalan yang dilalui semuanya sudah di aspal, dan jarak yang di tempuh dari Painan sekitar 24 km.
Masih merasa penghasilan kurang? Jangan hanya mengeluh. Mari bergabung untuk mendapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan
                   Silahkan klik
http://www.muslimpromo.com/?ref=8100   https://muslimpromo.com/index.php
Menurut sejarahnya, jembatan ini mulai di buat sekitar sertus tahun yang lalu dipelopori oleh seorang Ulama di sana Pakiah Sokan yang membuat jembatan sederhana dari bamboo untuk menghubungkan desa Pulut-Pulut dengan Lubuk Silau yang di pisahkan oleh Sungai Bayang yang lebarnya sekitar 25 m. Sungai ini nampaknya berbahaya karena arusnya deras. 

Di kedua pinggiran sungai entah kebetulan, ada pohon-pohon beringin yang tubuh dengan subur. Entah karena diatur atau kebetulan lagi, akar dari beringin-beringin dari dua sisi sungai merayap melilit jembatan tersebut. Makin lama  akar itu makin banyak dan makin panjang sehingga mendominasi jembatan tersebut. Ketika jembatan asli dari bamboo keropos dimakan waktu akar-akar ini telah menggantinya terbentuk demikian rupa menyerupai dan berfungsi menjadi jembatan akar. 
Meskipun menurut pengamatan kita akar-akar yang mejalar dan melilit membentuk jembatan itu cukup keras namun ada juga kekhawatiran pemerintah setempat akan keamananya maka pada jembatan itu ditambah dengan tali besi mengikat akar-akar tersebut hingga benar-benar aman untuk dilintasi.

Dan sekarang Jembatan itu sudah menjadi objek wisata yang popular di kabupaten pesisir selatan. Ketika kami ke sana pengunjung sedang ramai-ramainya, sehingga harus antri untuk mencoba melintasinya. Dan katanya sore hari lebih ramai lagi karena orang menonton anak-anak disana yang terjun dari jembatan ke air yang arusnya deras dengan batu-batu sebesar gajah dibeberapa tempat.
Penduduk sekitar jembatan memetik manfaat juga dengan keberadaan objek wisata ini. Ada yang pekarangn rumahnya dijadikan lapangan parker, ada yang berjual gorengan dan makanan lain serta kopi. Dan pengunjung tidak perlu khawati karena tidak ada pungutan liar di sana.
Banyak orang tidak percaya bahwa akar-akar beringin di kedua sisi sungai Bayang itu kebetulan saja merayap dan melilit jembatan darurat yang dibuat oleh Pakih Sokan itu, tapi semuanya digerakkan oleh karomah yang dimiliki Sang Pakih. Demikianjuga kabarnya, bagi mereka yang sulit jodoh, bila mandi persis di bawah |jembatan makajodoh akan cepat datang, entahlah.

Namun bagaimanapun jembatan akar di desa Pulut-Pulut kota Painan Kabupaten Pesisir selatan  Sumatra barat ini pantas untuk dikunjungi meskipun kita datang jauh-jauh dari pekanbaru Riau. Pemandangan alam menjelang kesana seimbang indahnya dengan biaya dan energy yang kita keluarkan. Silakan berkunjung.


Doyan dolar? Silakan klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip