KAPAL LAMPULO,KAPAL NABI NUH YANG DIKIRIM KE ACEH
Bicara tentang kunjungan wisata ke Banda Aceh kita tidak bisa melepaskan
diri dari bicara tentang tsunami. Karena, banyak objek-objek wisata di Banda
Aceh berhubungan dengan peristiwa tsunami. Kalau pada posting terdahulu tentang
kapal Apung adalah kapal raksasa yang dihempaskan tsunami sejauh 5 km dari
pantai. Pada postingan sekarang kapal LAMPULO, adalah kapal kayu yang
bertengger dirumah penduduk.
Suka traveling tapi uang terbatas. Ini solusinya, dapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Gojek yang saya tumpangi agak kesulitan mencari lokasi Kapal
Lampulo tersebut karena berada di tengah perkampungan penduduk. Namun setelah
ketemu, saya merasa, gimana ya, ini musibah tapi lucu juga kapal nelayan, yang
bertengger di atap rumah seperti burung yang bertengger diatas sebatang pohon.
Persis di bawahnya bekas kamar mandi. Dahulu nampaknya rumah itu berlantai dua.
Lampulo sebenarnya adalah nama kampung, kalau orang Aceh
menyebutnya Gampong. Jadi kapal
nelayan ini terdampar di kampung Lampulo Tidak begitu jauh dari Pelabuhan Ulee
lheue. Dari kisah penduduk setempat, yang merupakan korban tsunami yang
selamat, semula mereka mengira kapal itu memang sengaja dikirim untuk
menyelamatkan mereka yang sudah terkepung oleh air. Maka ketika itu mereka yang
sudah pasrah, gembira ketika tiba-tiba
kapal kayu itu muncul, maka berebutan mereka berenang naik ke atas kapal.
Meskipun sudah dalam kapal mereka tetap dalam suasana ketakutan, dan karenanya
azan dan zikir serta doa tidak henti-hentinya mereka lantunkan. Mereka
membayangkan berada diatas kapal nabi NUh seperti yang diceritakan selama ini.
Alhamdulillah semua yang naik kapal
selamat. Persis kisah nabi Nuh
Namun korban yang hilang dan tewas di kampong Lampulo juga
tidak sedikit. Dari bagian rumah yang tersisa dari tempat kapal bertngger dan
sekarang seolah berfungsi sebagai museum kita dapat membaca nama-nama penduduk
yang menjadi korban yaitu 982 orang, jumlah yang tidak sedikit untuk sebuah
kampung.
Sekarang lokasi tempat kapal itu bertengger menjadi objek
wisata yang ramai dikunjungi. Untuk dapat naik ke atas kapal dibuat tangga
semen yang permanen dan cukup lebar. Dan di atas sejajar dengan kapal ada pula
seperti pentas, seolah-olah khusus untuk berselfi ria. Pada dasar tembok yang
menjadi tangga dibuat pula tempat-tempat duduk mirip di stadion sepak bola.
Disekitar lokasi ada beberapa kedai yang menjual makanan
ringan dan souvenir-sauvenir serta baju-baju kaus untuk oleh-oleh bahwa kita
sudah sampai kesana. Namun kalau tidaklah ada go jek atau go car, tentu akan
payah untuk datang kesana bagi pelancong yang datang tidak membawa kenderaan
sendiri. Angkutan umum hanya ada becak. Gojek memang membuat traveling menjadi
praktis, dari pusat kota ke sana dengan gojek hanya 6 ribu rupiah.
Komentar