TAMAN PUTROE PHANG,TAMANNYA PERMAISURI RAJA DI BANDA ACEH
Suatu sore ketika saya berjalan kaki di kota Banda Aceh dengan gaya seorang
backpacker saya melihat sebuah taman. Saya mengira hanya taman biasa. Dan tidak
termasuk daftar objek yang saya kunjungi selama berada di Banda Aceh. Rupanya
taman itu merupakan taman permaisuri Sultan pada zaman dahulunya.
Ada dua hal yang menarik saya yang
berdiri di luar pagar taman. Pertama jembatan kecil mirip jembatan gantung yang
melintasi sebuah sungai kecil. Yang kedua adalah bangunan bertangkup dan
nampaknya seperti berada di tengah kolam. Kedua objek yang di cat putih itu
Nampak indah sekali dari luar pagar.
Maka saya segera mencari pintu masuk,
dan pada gerbang tertulis TAMAN PUTROE
PHANG. Ketika saya masuk tidak ada petugas yang berjaga pada gardu yang ada
di sana. Sehingga saya masuk dengan gratis. Di dalam taman ada beberapa pasang
pengunjung, nampaknya pasangan suami istri yang sedang bersantai. Bapak dan ibunya duduk
berdua-dua, sementara anak-anak mereka yang balita berkejar-kejaran di dalam
taman.
Dari berbagai informasi saya ketahui,
rupanya taman itu dibangunnya sudah lama, yaitu ketika yang memerintah Aceh
masih Sultan yang paling terkenal, yaitu Sultan Iskandar Muda. Ia membuat taman
ini khusus untuk permaisuri kesayangannya. Taman PUTROE PHANG kalau di
Indonesiakan menjadi Taman Putri Pahang. Putroe adalah ucapan orang Aceh untuk
Putri sedangkan Phang berarti Pahang. PutroePhang ini menjadi sebutan untuk
permaisuri kesayangan Sultan itu.
Bangunan seperti tangkup yang saya lihat dari balik pagar tadi, rupanya adalah” Pintoe Khop”, yang dulunya berfunsi menghubungkan langsung istana dengan taman, bentuknya seperti kubah. Di bawahnya mengalir air yang dijadikan
tempat mandi permaisuri saat itu. Anak sungai itu sekarang diberi nama dengan
Krueng Daroy. Krueng adalah kosakata Aceh untuk sungai.
Pintoe Khop ini juga tempat beristirahat Putroe Phang selepas mandi
di Krueng Daroy. Bersama dengan dayang-dayang membasuh rambut permaisuri
sembari keramas dan mandi air bunga. Putroe Phang tidak hanya sebagai
permaisuri, namun karena kebijaksanaannya, maka ia juga diangkat Sultan sebagai
penasihatnya.
Taman ini sangat ideal sekali untuk
bersantai ria pada sore hari, atau ketika cuaca sedang panas terik. Di sana
banyak tempat-tempat duduk yang rindang di teduhi oleh pohon-pohon yang rindang.
Dan letaknya persis pula di tengah kota, tidak jauh dari Museum tsunami dan
lapangan yang terkenal lapangan Blang Padang. Disamping penduduk local katanya
taman ini ramai juga didatangi pelancong dari Malaysia karena taman ini
merupakan bukti hubungan baik Kerajaan Aceh zaman dulu dengan saudara serumpun
kita di negeri seberang sana. Dan di
taman ini katanya juga sering juga diadakan event-event seni budaya.
Note: Dua gambar terakhir diambil dari google
Note: Dua gambar terakhir diambil dari google
Komentar