SUATU SORE DI PANTAI SYIAH KUALA
Biasanya pantai-pantai yang terkenal dan ramai dikunjungi
pelancong adalah pantai dengan pasirnya yang putih. Namun pantai Syiah Kuala
malah pasirnya berwarna hitam. Tapi tidak berlumpur sehingga tidak lengket di badan.
Pasirnya berwarna hitam karena mengandung mineral dengan dominasi unsur besi.
Kalau kita membawa magnet kita lengketkan pada pasir maka banyak mineral yang
mengandung besi yang akan nyangkut.
Mau Income
Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan ??
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Pantai ini berjarak hanya sekitar 200
meter dari Makam Syiah Kuala maka mungkin karena itu namanya pantai Syiah
Kuala. Pemandangannya sungguh indah dengan deburan ombak yang
berkejar-kejaran menuju pantai.
Garis pantai yang memanjang dengan
bentangan pasirnya yang terhampar luas menambah
keindahan pantai yang kononnya dari sini dulunya
tsunami datang. Menurut cerita, entah benar atau tidak, malam sebelum
kedatangan tsunami di pantai ini diadakan pesta yang meriah dan sudah tidak
mengindahkan lagi adat istiadat dan ketentuan agama. Kemudian datang seorang
dengan jubah putih yang menegur mereka yang berpesta itu. Namun jangankan
mengindahkannya malah lelaki berjubah itu diusir dan diancam. Sebelum lelaki
misterius itu menghilang ia sempat mengatkan bahwa akan terjadi musibah yang
sangat dasyat. Dan orang-orang pada abai terhadap peringatan itu.
Pantai Syiah Kuala ini makin ramai
dikunjungi ketika sore hari disaat matahari mulai tenggelam. Banyak pelancong
ingin mengabadikan moment-moment matahari masuk kembali ke peraduannya. Semburat jingga yang menghiasi langit ketika
matahari perlahan-lahan mulai terbenam merupakan pesona tersendiri bagi pelancong baik yang
berasal dari Aceh sendiri maupun yang datang dari luar Aceh. Ditambah lagi
dengan latar belakang perahu nelayan yang Nampak satu-satu berlayar dengan
tenang. Nun di sana Pulau Sabang Nampak dari kejauhan menambah indahnya suasana.
Dan sore itu ketika saya berada di
sana saya melihat pelancong datang rata-rata bersama keluarga. Dengan asyik
mereka membentangkan tikar duduk-duduk sambil menikmati semilir angin yang
bertiup lembut. Sementara itu anak-anak saling berlarian mengejar ombak dan
tertawa riang ketika akhirnya mereka terjebak oleh ombak yang lebih cepat
larinya dari pada mereka. Di sisi lain beberapa anak remaja asyik bermain bola
dihamparan pasir pantai yang hitam
Komentar