BACKPACKER TO PULAU KIJANG RETEH INDRAGIRI HILIR ( PART 3)
Biasanya dalam perjalanan laut maupun darat, saya jarang
tertidur. Saya selalu menikmati setiap saat dari peristiwa traveling yang dijalani.
Kecuali naik pesawat, tidak ada unsur tamasyanya yang terlihat hanya
awan-awan saja. Numun kali ini saya
betul mengantuk, mungkin karena dinina bobokkan oleh kesejukan udara dari luar
kapal, dan sayapun mem biarkan diri saya tertidur pulas.
Cukup lama saya tertidur, ketika terbangun, perasaan jadi segar.
Tak berapa lama kemudian kapal merapat ke pelabuhan. Saya ragu apakah sudah
sampai atau belum. Di pelabuhan itu ada gerbang tapi tidak ada tulisan apa-apa.
Kepada penumpang di sebelah saya bertanya apakah sudah di Pulau Kijang? Mereka
bilang, ya. Dan saya ikut pula berdesak-desakan keluar dari kapal.
Baru saja saya menjejakkan kaki di dermaga pelabuhan, dua orang
pengawas sekolah sudah menunggu. Kami naik ke darat, rupanya di atas pelabuhan
adalah pasar. Dari kenderaan roda dua yang parkir, kesannya kota Pulau Kijang
ini cukup ramai. Kami segera ke penginapan yang tak begitu jauh dari Pelabuhan,
penginapan Aridha. Setelah dapat kamar, saya mengajak dua orang pengawas
sekolah itu kongkow-kongkow minum kopi di sebuah warung. Dan kami
berbincang-bincang tentang banyak hal. Ketika sedang asyik berbincang-bincang
itu datang telpon yang mengatakan dua orang asesor sudah pula sampai di
penginapan. Mereka baru saja memvisitasi sekolah di Sungai Terab yang lebih
dekat ke Kuala Lahang Jambi.
Malamnya, UPTD Kecamatan Pulau Kijang, dan kepala sekolah yang
akan di akreditasi menjemput saya dan dua asesor lainya untuk makan malam.
Objek visitasi asesor esoknya adalah SD
019 Pulau Kijang. Para pengawas menanyakan rencana saya, dari beberapa
sekolah yang harus saya pantau, kemana
saya akan datang. Saya bilang besok saya akan mengikuti asesor. Sejenak para
pengawas saling berpandangan. Kemudian
berkata. Kami menyarankan Bapak tidak usah ikut, lokasinya sangat berat,
jalannya sudah semenisasi tapi sudah hancur dan pecah-pecah. Apalagikalau pagi
hari sangat licin sekali.
Saya mengatakan kepada mereka, saya tetap ikut dan saya
menjelaskan saya sudah banyak juga mengunjungi daerah pedalaman yang sulit. Saya
menambahkan, masa mereka saja yang bersusah payah ke lokasi, sedang saya hanya
bersenang-senang di hotel itukan namanya
tidak fair. Kalau ketahuan seperti itu oleh BAP, saya tidak menjalankan tugas
tentu mereka tidak percaya lagi dengan saya. Namun alasan sebenarnya tidak saya jelaskan pada
mereka bahwa mulai dari remaja saya
menyukai petualangan, menerobos hutan, menyusuri sungai dan mendaki gunung. Dan
sampai sekarang saya masih menyukai semuanya itu. Bagi mereka untuk menuju
lokasi adalah hal yang berat, namun bagi saya ini merupakan petualangan.
( Bersambung
BACKPACKER TO PULAU KIJANG RETEH
INDRAGIRI HILIR
PART 4)
Komentar