BERSANTAI SANTAI MENYUSURI SUNGAI SIAK DENGAN BUS AIR
Pusing, tidak tahu mau
berlibur ke mana pada Sabtu dan Minggu di Pekanbaru? Nah mari kita
bersantai-santai dengan kapal yang dirancang khusus untuk menikmati keindahan
pemandangan di sepanjang Sungai Siak dengan biaya yang murah meriah terjangkau
oleh semua orang.
Masih merasa penghasilankurang?Jangan hanyamengeluh. Mari bergabung untuk
mendapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari
BisnisIklan
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkan klik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Dahulu kabarnya sudah sudah ada juga bus air menyusuri sungai
Siak ini. Namun entah bagai mana dihentikan. Minggu yang lalu kebetulan saya membaca Riau Pos, di situ di jelaskan
telah buka kembali.yaitu pada Sabtu dan Minggu pagi dan sore.
Saya masih ingat dulu ketika masih menjadi guru di SMA negeri
Rumbai pernah dengan anak-anak kelompok pecinta alam menyewa pong-pong
menyusuri sungai Siak Ke hulunya sampai ke sungai Tapung. Oleh karena itulah
saya tertarik pula mencoba tamasya dengan bus air ini.
Bus air ini berlabuh di Pelabuhan sungai duku. Tiketnya hanya Rp
15.000,- Ketika sampai di pelabuhan itu dan membeli tiket saya lansung masuk
kapal. Waktu itu sudah mendekati pukul 9.00 Wib.
Kapal
yang di sebut bus air itu (Jangan salah bukan air bus)
cukup besar, hampir sebesar speed boat nagaline yang biasa kita tumpangi
ke Selat Panjang. Bagian kapal itu dibagi tiga, yang di belakang sekali
tempat
terbuka tidak ada dindidngnya hanya pagar besi setinggi sekitar 1 m
dengan
bangku- bangku yang berjajar. Bagian tengah dan depan tertutup namun ada
kaca
seperti jendela untuk melihat keluar. Yang bagian tengah itu khusus
untuk awak
kapal dan pengemudi. Namun kita bisa berlalu lalang di sana. Sedangkan
bagain
depan seperti tempat kapal penumpang biasa. Pintu bagian depanbisa buka
tutup
sehingga para pelancong dapat keluar masuk untuk mengambil foto-foto.
Pukul 09 lewat sedikit kapal mulai bergerak kearah hulu
perlahan-lahan dan pasti. Para pelancong
asyik berfoto-foto pemandangan di kiri
dan kanan sungai. Tidak sedikit pula yang berselfi ria memfoto dirinya sendiri
dengan bermacam-macam gaya.
Satu persatu Jembatan
siak(Leghton) di dilalui, demikan juga jembatan yang belum selesai di
ujung jalan Sudirman Agak jauhjuga pelayaran ke hulu sungai. Para pelancong
sibuk dengan kemeranya masing-masing.. Kemudian kapal berputar ke hilir sampai
ke desa Okura Rumbai Pesisir. Di sini awak akpal menawarkan apakah singgah atau
tidak.
Desa Okura katanya dirancang sebagai desa wisata. Tapi objek
wisatanya seperti apa tidak tahu juga. Banyak penumpang ragu singgah atau
tidak. Akhirnya penumpang sepakat tidak singgah. Nampaknya rata-rata penumpang
menikmati berlayar pelan-pelan di sungai Siak. Dan saya pindah ke bagian
belakang kapal yang terbuka. Waduh terasa angina berembus sepoi sepoi, nikmat
sekali, ya\ng membuat saya terlena sesaat.
Sungguh perjalanan yang menyenangkan. Mungkin akan lebih indah
lagi kalau perjalanan tidak hanya sekitar dua setengah jam itu, tapi agak lama
sedikit dengan beberapa persinggahan dengan objeknya yang jelas yang bisa
membuat pelancong terkesan. Namun ini sudah lumayan bertamasya murah meriah pada
hari Minggu dan Sabtu bagi penduduk Pekanbaru, sekitarnya..
Komentar