MENYUSURI SI TINJAU LAUIK DARI SOLOK KE PADANG
(ONE TRAVELING PADA AKHIR TAHUN THE
LAST EPISODE)
Dari
Danau Di atas Danau di Bawah sebenarnya kami bisa lansung saja ke Padang. Namun
karena hari sidah sore dan sudah pasti nanti kemalalaman di jalan, jadi tidak
bisa menikmati pemandangan. Padahal tujuan kita tamasya adalah untuk menikmati
keindahan alam.
Kekurangan uang untuk traveling? Mari kita dapatkan dengan gabung bisnis
jaringan dengan modal sangat murahhanya 25 ribu rupiah, bisa menghasilkan Rp.800 Juta,- Dari BisnisIklan ?
Silahkanklik :https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkanklik :https://muslimpromo.com/?ref=8076
Maka
sampai di Lubuk Silasih, kita belok kiri mengarah ke Solok. Jalan terus menurun
melewati kaki gunung Talang. Saya coba mencari-cari desa Bukit Sileh Batu Bajanjang tempat starting poin kami mendaki gunung
Talang puluhan tahun yang lalu.
Tak
berapa lama kami memasuki kota Solok dan mencari hotel. Esok harinya kami baru
ke Padang. Kenapa harus menginap di Solok, alasannya tak lain untuk menikmati
pemandangan Si Tinjau Laut di Siang Hari.
Jalur
Sitinjau Lauik menjadi wisata yang pas untuk melihat pemandangan Padang dari
ketinggian.Udaranya sejuk bersih dan pemandangnya sangat indahnya. Waktu masih bujangan dulu saya dan
beberapa orang teman pernah menyusri jalur Sitinjau Lauik ini dengan berjalan
kaki. Waktu itu belum popular istilah Back Packer.
Jika
dari Solok jalannya menurun berkelok-kelok, cukup menantang namun tidak se seru Kelok ampek puluah
ampek. Menuju Maninjau. Tapi ada satu tikungan yang berbahaya. Kalau kita
dari padang atau dari bawah harus ekstra hati-hati karena harus mencuri jalan
kekanan karena keterjalan yang sebelah kanan mendekati 60 derjat. Tempat inilah
yang sering terjadi kecelakaan, terutama bagi truk-truk yang sangat panjang.
Ada
dua tempat untuk menikamati pemandangan di Sitinja Lauik ini, namun yang paling
bagus dan sempurna adalah pos 2. Kalau kita dari Solok Pos ini yang pertama kita temui. Pos 2 ini sebuah gazebo beratap
ciri khas rumah adat Minangkabau. Pos ini disebut juga sebagai Padang Scenic
Point. Dari sini, kalau udara lagi cerah kita bisa melihat kota Padang di bawah
sana dengan jelas; perpukitan yang menghijau yang membentengi kota Padang serta
laut biru samudra Hindia. Sitinjau lauik sendiri artinya tempat melihat laut.
Lepas
dari Sitinjau Lauik kita sampai di Taman Hutan Lindung Bung Hata, tak lama
kemudian Semen Padang. Dengan demikian berakhirlah kisah perjalanan selama
setahun mulai tahun 2016 sampai 2017.
Gambar di lengkapi dari google.
Komentar