TERMINAL 5 MENIT


Di terminal inilah dulunya kami singgah, sarapan pagi sambil bercanda dengan riang bersama-sama dengan teman-teman yang dari wajah mereka terbayang kegembiraan dan kebahagian menikmati setiap detik perjalanan hidup ini. Dan terminal ini menyediakan pula fasilitas untuk menambah keceriaan itu, kopi hangat, lontong, pecal, soto dan makanan-makanan lain yang menambah keceriaan dan kebahagiaan akan hari-hari yang dilalui.



Dulu, entah mulai tahun berapa  mulainya saya tidak ingat lagi saya dan teman-teman lain terlibat dalam team peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Siak. Maka setiap minggu secara bergiliran kami pergi ke Siak mendampingi KKG dan MGMP Kabupaten Siak.
Dari Pekanbaru ke Siak kami melewati Simpang Perak melewati Lubuk Dalam baru melaju Ke Siak. Beda dengan sekarang kita melewati simpang beringin  jalan Maredan. Ketika itu jalanMaredan sudah ada tapi hanya tanah pengerasan penuh dengan batu-batu besar, kasihan mobil berdentang-dentang menghajar batu kalau lewat sana. Apalagi kalau hari hujan lumpurnya tidak bisa dilewati.
Kami berangkat ke Siak sehabis shalat shubuh, kumpul di Samping UIN Sukajadi. Kemudian panitia sudah menyediakan angkutan. Karena berangkatnya sudah shalat shubuh, rata-rata teman berangkatnya belum sarapan. Maka ketika sampai di Terminal 5 Menit, di desa Bukit Agung menjelang Simpang Perak, keceriaan membayang di wajah teman-teman. Karena di terminal ini kami sarapan. Dan terminal ini memang jadi persinggahan angkot-angkot yang ke Siak, Pangkalan Kerinci, Rengat dan Tembilahan yang melewati jalan lintas timur.

Beberapa tahun kami melewati terminal ini. Saya saja dalam satu minggu kadangkala sampai 3 Kali. Banyak kesan dan candaan ceria dengan teman-teman selama sarapan di sini. Namun seiring dengan perjalanan waktu, jalan Maredan makin baik dan kalau Ke Pelalawan Jalan yang melewati  pusat perkantoran menjadi pilihan, maka kami tidak lagi menggunakan jalur Simpang perak untuk pergi Ke Siak maupun Pelalawan. Namun candaan dan gurauan dengan tema-teman tetap menjadi kenangan yang indah.

Sabtu, tanggal 4 Pebruari 2017, kebetulan saya ada kegiatan mendampingi KKG di Pelalawan. Pulangnya saya sengaja melewati terminal 5 menit ini. Namun suasananya tidak lagi seperti yang dulu. Dari 4 deretan kios, hanya ada satu yang buka, yang lain kosong. Selama saya duduk di sana sambil minum kopi, hanya satu mobil pribadi yang singgah. Karena memang angkot-angkot tidak punya alasan untuk singgah di sana. Karena sudah ada jalan lain yang lebih ringkas.

Selamat tinggal  terminal 5menit, memang segala sesuatu itu, demikian juga manusia, ada masa-masa jayanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip