JALUR TALUK KUANTAN – KALIRIN JAO
(ONE YEAR TRAVELING
PADA AKHIR TAHUN PART 3)
Perlahan, tidak buru-buru perjalanan dilanjutkan menuju Kalirin
Jao. Desa Kari di lewati melaju terus dan desa Lubuk Jambi pun di lalui.
Kemudian perlahan rumah penduduk mulai berkurang mulai, jalan mendaki menurun.
Uang jadimasalah?Janganrisau, dengan modal hanya 25 ribu rupiah, kalauseriusbisamenghasilkanRp.800 Juta,- Dari BisnisIklan
Silahkanklik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkanklik : https://muslimpromo.com/?ref=8076
Pemandangan
dikiri kanan cukup indah. Hamparan sawah yang cukup luas dan jalan yang
berkelok-kelok. Tengah hari kami sudah melewati bukit batabuah.
Bukit
Batabuah, dulu katanya bukit ini cukup angker, orang yang lewat disini malam
hari sering mendengar suara bunyi-bunyian seperti orang menabuh gong dan music
tradisional. Kemungkinan ini dahulu adalah perkampungan orang bunian. Namun
sekarang gejala angker itu tidak ada lagi. Hutan-hutan bukit Batabuah ini,
seluas-luas memandang yang Nampak kebun kelapa sawit. Berarti manusia telah
masuk kemari, kampung-kampung orang bunian telah tergusur dan diganti dengan
kebun kelapa sawit.
Dulu
kitika tiket pesawat masih mahal, dari
Jakarta Pekanbaru saya naik Bus. Dan lewat jalan ini. Dan jalannya sangat jelek
dan berlobang-lobang. Beda dengan sekarang, jalan yang di tempuh mulus dan
tidak ada lagi lobang-lobang yang menganga.
Mendekati
pukul 13.00 kami sudah keluar dari Kabupaten kuansing dan sudah masuk provinsi
Sumatra barat kabupaten Sijunjung. Tak berapa lama kami singgah di Pompa bensin
yang pekarangannya sangat luas. Banyak mobil-mobil yang parkir disana karena
pemiliknya sama seperti kami ingin melaksanakan shalat zuhur.
Tepat
pukul 14 wib akhirnya kami sampai di desa Kalirin Jao. Disini ada 2 pilihan,
belok kiri ke Jakarta,belok kanan jalan lintas ke Solok dan Sawahlunto.
Saya
mencari tempat strategis untuk berhenti, tapi karena tidak ada yang cocok
akhirnya terus saja ke Solok atau Sawahlunto
Komentar