BACKPACKER TRAVELING TO KUALA KAMPAR (PART 1)

Berjalan-jalan sebagai backpacker ke kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta itu biasa. Bagaimana kalau ke pedalaman yang sulit di jangkau, mungkin lebih seru. Inilah motivasi say  yang punya passion pada traveling untuk mengadakan perjalanan ke Penyalai, sebuah pulau yang merupakan kecamatan terjauh dari kabupaten Pelalawan Riau.

Dari kantor LPMP kami ditugaskan untuk mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap sekolah model penjaminan mutu Pendidikan di 12 kabupaten di Riau. Setiap team Kabuten terdiri dari 3 orang untuk memantau 8 sekolah  model yang ada di setiap Kabupaten. Mula-mula saya tidak begitu bergairah mendengar ketika saya dan 2 orang teman mendapat tugas di Kabupaten Pelalawan yang ibu kotanya Pangkalan Kerinci yang hanya memerlukan waktu satu setengah jam dari Pekanbaru. Namun setelah melihat sekolah-sekolah yang harus dikunjungi ada satu sekolah yang terletak jauh sekali dari ibu kota Kabupaten. Yaitu SD 09 Teluk, Teluk Dalam Kecamatan Kuala Kampar pulau Penyalai.
Kuala Kampar adalah kecamatan terjauh dari Kabupaten Pelalawan yang tidak bisa di tempuh melalui jalan darat. Harus memlewati sungai dan laut yang katanya sekitar 8 jam perjalanan. Dan dari Pangkalan Kota Kerinci, ibu kota kabupaten Pelalawan, untuk sampai ke kecamatan terjauh itu melalui sungai Kampar,  harus melewati desa Teluk Meranti yang di lewati BONO fenomental itu.
Bono adalah ombak besar yang bergulung-gulung yang sangat dasyat yang merupakan kebanggaan Kabupaten Pelalawan dalam menarik turis. Memang menyaksikan Bono ini merupakan attraksi yang menarik, namun juga sangat berbahaya. Sudah banyak korban jiwa yang terjadi akibat kapal yang di terjang Bono. Seminggu sebelumnya ada satu kapal di hempas dan diterjang Bono hingga tenggelam dan  menelan korban 7 orang tewas.
Dua hari sebelum berangkat kebetulan saya ada petrtemuan dengan anggota Badan Akreditasi S/M Provinsi. Kesempatan ini saya gunakan untuk mendapat informasi yang detail secara teknis untuk sampai ke Kuala Kampar yang akan saya kunjungi. Saya bertanya kepada kordinator Akreditasi Sekolah yang membawahi Kabupaten Pelalawan.  Dalam perkiraan saya dia pasti mengetahui secara rinci tentang daerah itu dan bagaimana sampai kesana secara aman. Diluar dugaan rupanya ia tidak mengetahui dan katanya belum pernah  kesana. Hanya saja dia mengingatkan saya bawa itu daerah yang berbahaya, lebih baik jangan datang kesana. Seorang teman yang mengikuti perbincangan kami ikut inmbrung, ia  menyarankan agar saya mengambil jalur yang aman yaitu Pelabuhan Buton, Selat Panjang, Tanjung Samak Ujung Batu dan baru ke Kuala Kampar pulau Penyalai.
Setelah dipikir-pikir saya putuskan mengambil jalan aman ini, namun pulangnya saya akan memilih jalur yang kata orang berbahaya itu. Kapan lagi melihat ombak besar yang terkenal itu, sekali-kali menempuh jalur yang memacu adrenalin juga suatu yang menyenangkan. Saya akan meuju ke KualaKampar dengan gaya Backpacker. Segera saya menelpon travel yang akan membawa say ke Buton.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

4 Pengaruh Traveling pada Fisik