JEMBATAN BARELANG SEBAGAI IKON WISATA PULAU BATAM
Kota Batam dan Jembatan Barelang adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan, karena kapan saja kita menyebut kota Batam dalam pikiran kita akan terbayang jembatan raksasa yang menjulang tinggi dan terbentang diatas laut luas yang menghubungkan 6 pulau yang terpisah. Meskipun hanya jembatan namun sudah merupakan ikon wisata kota Batam.
Yok kita traveling, kekurangan uang? Yuk gabung dengan modal hanya
25 ribu rupiah, bisa menghasilkan Rp.800 Juta,-
Dari Bisnis Iklan ?
Silahkan klik :https://muslimpromo.com/?ref=8076
Silahkan klik :https://muslimpromo.com/?ref=8076
Dibandingkan dengan jembatan-tembatan lain dimana
saja, Jembatan Barelang ini mempunyai keunikan sendiri. Kalau di tempat lain
meskipun banyak juga yang melintasi laut, tapi rata-rata jembatan itu hanya
satu. Sedangkan Jembatan Barelang
terdiri dari 6 jembatan.
Kata-kata Barelang sendiri merupakan singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau
Tonton, Pulau
Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang danPulau
Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan
Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie",
karena dia yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi
ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah
industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.
Jembatan
Barelang merupakan pilot
project berteknologi tinggi
yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia tanpa campur tangan dari tenaga ahli
luar negeri. Dibangun untuk memperluas wilayah kerja Otorita Batam (OB) sebagai
regulator daerah industri Pulau Batam. Pembangun jembatan Trans Barelang telah
menyedot anggaran Otorita Batam (OB) sebesar Rp 400 Miliar yang dibangun dalam
masa enam tahun (1992 – 1998). Enam buah jembatan megah ini merupakan proyek
vital sebagai penghubung jalur Trans Barelang yang membentang sepanjang 54
kilometer.
Say sudah beberapa kali menunjungi jembatan yang fonomental ini, bahkan pernah
memandu kawan-kawan dari berbagai LPMP di Sumatra untuk berkunjung ke jembatan
yang merupakan ikon wisata pulau Batam ini.
Demikian juga, ketika pada suatu pelatihan yang
diadakan di kota Batam, sehari menjelang bulan suci Ramadan 2016, peserta
diberi kesempatan setengah hari untuk istirahat. Beberapa orang Teman mulai
bertanya-tanya kemana akan memanfaatan waktu setengah hari itu. Kalau ibu-ibu
mereka sudah jelas ingin shopping
barang-barang berkelas yang juga merupakan ciri khas kota Batam. Ketika
itu saya mengusulkan Jembatan Barelang.
Dengan menyewa sebuah mobil innova dengan biaya
empat ratus ribu rupiah yang bisa dipakai selama 6 jam.( Rp 400.000,- sudah
termasuk sopir dan bensin). Dari hotel yang berlokasi di Nagoya,
perjalanan ke Jembatan Barelang ditempuh sekitar satu jam.
Di bagian lain Indonesia yang penduduknya beragama
islam hari itu ada perayaan keramaian menyambut
bulan suci Ramadan. Entah ada
hubungannya juga dengan menyambut bulan suci, siang itu Jembatan Barelang sangat ramai dikunjngi oleh pelancong. Ada
yang datang bersama anak dan istri; berombongan bapak-bapak, ibu-ibu, remaja.
Pokoknya Jembatan Barelang hari itu jadi ramai. Sehingga untuk mendapatkan
tempat parker sedikit susah juga.
Kegiatan utama para pelancong adalah berfoto ria.
Memang dari titik-titik tertentu pemandangan jembatan raksasa berpadu dengan
keindahan laut merupakan suatu objek foto yang sangat menawan. Hampir setiap
orang memegang kemera atau smartphone yang juga berfungsi sebagai kamera.
Hampir satu jam kami disana, sebenarnya
inginberlama-lama menikmati air kelapa muda dan minuman segar lainnya yang
banyak dijual di kedai-kedai kecil yang banyak bertebaran di sekitar jembatan.
Target kami hari itu kami akan mengunjungi 5 jembatan lainnya dan juga melihat
bekas kamp pengunsi Vietnam di pulau Galang
Komentar