ISTANA CIPANAS
Sudah sering saya lewat di depan istana itu.
Pernah satu minggu saya ada pelatihan di Cipanas dan hampir setiap pagi saya
melewatinya ketika jalan-jalan pagi. Namun sejauh ini saya belum pernah dapat
kesempatan untuk melihat ke dalam seperti apakah berada dalam lingkungan istana
kepresidenan itu. Barulah tanggal 5 Oktober 2015 saya dapat masuk dan melihat-lihat
isi istana yang dari luar nampak selalu
dijaga oleh tentara.
Senen, 5 Oktober 2015 pukul 13. 00 wib dengan 2 bus pariwisata kami berangkat menuju ke puncak menuju ke istana yang merupakan
Istana Kepresidenan yang terletak di
kaki Gunung Gede,Jawa Barat. Tepatnya lebih
kurang 103 km dari Jakarta ke arah Bandung melalui Puncak.
Jalan sedang macet sehingga bus kami merayap perlahan. Dikiri
kanan pemandangan sangat indah apalagi ketika mendekati puncak pas. Bentangan
perkebunan teh yang menghijau dan liku-liku jalan yang berbelok-belok menambah
keindahan pemandangan. Tak berapa lama setelah melewat puncak Pas yang indah
kami sampai ke Istana yang terletak
di Desa
Cipanas, kecamatan Cipanas, Kabupaten
Cianjur ini.
Sejenak setelah turun dari bus seorang guide khusus telah
menunggu untuk memandu kami. Dengan gayanya yang kocak ia menjelaskan panjang
lebar tentang istana kepresidenan ini. Diantaranya ia menjelaskan, Luas areal
kompleks istana ini lebih kurang 26 hektare, namun sampai saat ini hanya 7.760 m2 yang
digunakan untuk bangunan. Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang
asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.
Kata "Cipanas" berasal dari bahasa Sunda, yaitu ci atau cai yang
berarti "air" dan panas yang berarti "panas".
Daerah ini dinamakan Cipanas karena di tempat ini terdapat sumber air panas,
yang mengandung belerang, dan yang kebetulan berada di dalam kompleks istana
Cipanas.
Sebenarnya bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik
pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740. Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan
Gubernur Jenderal Hindia
Belanda.
Setelah memberi penjelasan kemudian menjelaskan tata tertib yang
harus dipatuhi sang guide mengajak kami
untuk berkeliling dan masuk ke bangunan istana. Ada beberapa bangunan yang
terdapat di dalam kompleks ini antara lain Paviliun Yudhistira, Paviliun
Bima dan Paviliun Arjuna yang dibangun secara bertahap pada 1916. Penamaan bangunan ini dilakukan setelah Indonesia Merdeka, oleh Presiden Sukarno. Di bagian belakang agak ke utara
terdapat "Gedung Bentol", yang dibangun pada 1954 sedangkan
dua bangunan terbaru yang dibangun pada 1983 adalah Paviliun
Nakula dan Paviliun Sadewa.
Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan
sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden atau Wakil Presiden beserta keluarga setelah
kemerdekaan, seperti halnya Camp David Amerika Serikat.
Pertama kami masuk ke Ruang utama yang berupa rumah panggung
dengan lantai papan. Ada raung kerja presiden da nada juga ruang makannya.
Sayang kami tidak dibolehkan mengambil foto dalam ruangan ini. Kami diajak
meninjau setiap ruangan dan juga melihat koleksi barang-barang seni yang ada
dalam ruang utama itu.
Kebanyakan dari
barang-barang seni itu adalah lukisan. Lukisan pemandangan, lukisan yang
menggambarkan budaya Indonesia. Salah satunya adalah lukisan putri solo tahun
1960-an. Lukisan pemandangan favorit Bung
Karno menurut guide itu adalah sebuah lukisan pemandangan di pedesaan
dengan sawah di sekitarnya dan dilewati jalan setapak. Memang indah.
Istimewanya, dari sudut mana saja kita memandang, maka jalan setapak itu
mengikuti arah pandang kita.
Keluar dari pintu belakang ruang utama kita disambut oleh
pemandangan taman yang asri mirip padang rumput luas dengan pohon-pohon ynag
rindang dibelah oleh jalan setapak yang beraspal yang berliku-liku. Ada juga kolam
renang dengan air mancurnya. Agak jauh ke belakang ada koleksi tanaman hias.
Diantara bangunan-bangunan yang ada, ada yang di dalamnya
terdapat sumber air panas. Air panas tersebut terkumpul dalam bentuk sebuah
kolam dan dirancang untuk orang berendam di dalamnya.
Kalau dijelajahi satu taman dan bangunan-bangunan yang ada,
mungkin kita perlu seharian di sana. Namanya Istana namun sangat mirip dengan
lingkungan taman yang ditata secara apik
dan asri.
Komentar