Alun-Alun Kota Malang Tempat Bersantai Berbagai Kelompok Umur


Lewat pukul sepuluh malam Bus yang membawa saya dari Jember memasuki terminal Kota Malang. Berarti sekitar 6 jam tempo perjalanan dari Jember ke Malang. Teman yang dulu tetangga saya di Rumbai Pekanbaru dan sekarang buka rumah makan di Malang belum datang menunggu di Terminal. Keadaan terminal agak sunyi. Beberapa taksi datang menawar kan diri dan saya tolak dengan sopan

Tak berapa lama kawan tersebut muncul dengan mobil fortunernya. Berarti dia sukses merantau ke Kota Malang ini. Ketika itu hujan baru saja reda maka jalanan aspal yang di lalui dan diterangi lampu jalanan dan sorot lampu mobil masih terlihat basah.


Malam itu kami mengobrol panjang tentang pengalamannya merantau di Kota Malang ini. Ia menceritakan perkembangan usahanya dari awal sampai sekarang ini. Paginya saya ikut dia mengantar  anaknya yang sekolah SMP dan SMA di sekitar Universitas Brawijaya. Pulang  situ ia mulai buka kedai nasinya “ Rumah Makan Keluarga Masakan Padang”  Dan dia berjanji sorennya nanti setelah menjemput anaknya pulang sekolah akan mengajak saya untuk bertamasya ke kota Batu.

Nah menjelang itu saya mengapa. Maka saya hubungi gojek tujuan saya adalah Alun-Alun Kota Malang. Rupanya tidak jauh, ongkos ojek hanya enam ribu rupiah. Dari browsing internet saya dapat informasi  Alun-alun malang adalah tempat wisata yang cukup ekonomis namun manis serta sayang untuk dilewatkan.  Alun-alun kota Malang menawarkan fasilitas yang cukup banyak bagi pengunjung dan yang perlu di garis bawahi semuanya bebas biaya alias Gratis.

Terletak di Kelurahan Kidul dalem, Kecamatan Klojen dan diapit oleh 4 ruas Jalan Merdeka yaitu Jalan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Utara, Jalan Merdeka Timur dan Jalan Merdeka Selatan. Alun-alun malang menjadi salah satu pusat keramaian yang ada di kota malang. Ada beberapa pintu masuk untuk ke alun-alun ini. Kebetulan Ojek Online menurunkan saya pas pada pintu masuk di seberang mesjid agung yang Nampak menjulang dengan perpaduan  warna putih dan abu-abu. 

Jalan masuknya yang luas dengan pepohonan rindang di kanan kiri lansung menimbulkan perasaan santai. Inilah tempat di tengah kota untuk bersantai ria. Di bawah pohon-pohon yang rindang itu tersedia pula bangku-bangku tempat pengunjung duduk-duduk sambil menikmati semilir angin.
Bersamaan dengan saya masuk beberapa rombongan anak  SD dengan pakaiaan olah raga sekolah yang bewarna-warni. Mereka diiringi oleh  guru mereka. Rupanya Alun-alun kota Malang ini juga tempat praktek olah raga beberapa sekolah sekitarnya. Pada suatu bagian ada tempat duduk bertingkat-tingkat seperti di stadion yang terbuat dari semen puluhan orang lelaki diatas umur lima puluhan baru datang dengan sepeda. Mungkin mereka sudah berjalan keliling-keliling kota dengan sepeda itu. Mereka melakukan peregangan  dan senam-senam ringan di situ. 

Pengunjung-pengunjung lain banyak juga yang duduk-duduk di situ ada yang dengan temannya ada juga yang berpasangan. Namun nampaknya mereka kebannyaakan pasangan suami istri. Ini ditandai dengan banyaknya anak-anak kecil bermain sekitar mereka. Di bagian lain dibawah-bawah pohon banyak juga yang duduk-duduk. Beberapa diantarnya adalah remaja yang sedang kasmaran.Namun  ada juga yang menggunakan bangku itu untuk tempat tidur.

Di beberapa bagian dari alun-alun Nampak sarang merpati yang bercat merah berjajar diantara pohon-pohon. Dan beberapa pengunjung ada pula yang asyik bermain-main dengan merpati. Fasilitas permainan anak-anak cukup banyak, seperti ayun-ayunan, papan seluncur dan juga untuk mandi bola. Air mancur ada juga. Ketika itu sedang tidak hidup dipagarnya ada jadwal air nya hidup. 

Pada sebuah sudut alun-alun kota malang ini ada kursi-kursi, serta meja yang mana dilengkapi dengan atap sehingga memungkinkan para pelajar untuk belajar atau sekedar membaca dengan menikmatai keindahan alun-alun. Dan beberapa remaja Nampak sedang asyik membaca di sana.
Berbagai fasilitas lain juga ada di alun-alun itu sehingga kebutuhan penunjung terpenuhi. Toilet atau kamar kecil yang portabel alias bisa perpindah-pindah terdapat pada sebuah pojok.  Tempat selfie ada juga. Namun saya banyak mengambil foto-foto mereka yang melakukan aktifitas di sana.

Sungguh menyenangkan kalau sebuah kota punya alun-alun atau taman yang bisa dinikmati oleh berbagai kelompok umur. Mulai dari anak-anak, balita, remaja orang dewasa dan bahkan mereka  yang sudah melewati umur 50 an juga beraktifitas di sana. Fasilitas yang memadai disediakan pula sehingga pengunjung betah berlama-lama berada di sana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip