Melonggok Penangkaran Ikan Napoleon di Kepulauan Anambas Kepulauan Riau
Selama ini yang saya tahu Napeleon adalah nama seorang Jenderal yang legendaries dari Perancis yang berambisi mendominasi Eropa pada zamannya. Namun di Tarempa ini ada informasi tentang penangkaran ikan Napeleon di sebuah desa di lautan yang tidak begitu jauh dari Tarempa. Dan menurut saya ini adalah objek yang menarik untuk dikunjungi.
Jujur saja inilah saya baru tahu ada sejenis ikan yang bernama Napoleon. Ikan Napoleon atau Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran besar anggota dari familia Labridae, dengan ukuran bisa mencapai 2 m dan berat 190 kg. Ikan Napoleon terutama ditemukan di terumbu karang di kawasan samudra hindia dan samudra pasifik. Ikan ini mempunyai pola reproduksi hermafrodit protogini dengan sebaran di wilayah perairan india-pasifik. Ikan napoleon merupakan jenis ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam untuk menikmati wisata alam bawah laut.
Untuk sampai ke penangkaran ikan napoleon ini, kami difasilitasi oleh teman-teman dari Dinas Pendididkan Kabupaten Anambas dengan menggunakan speed kecil seukuran mobil kijang. Dengan melewati beberapa pulau kecil dan gelombang yang mulai membesar serta pemandangan laut yang cukup memukau, sekitar 45 menit kami sampailah ke tempat yang dituju.
Tempat penangkaran yang berlokasi di desa Air Sena. Desa pinggiran laut yang sebagian rumah penduduk adalah rumah bertiang kayu di atas permukaan laut. Tempat penangkaran itu sendiri berupa hamparan luas keramba yang terbuat dari sejenis plastic tebal dengan papan-papan kayu sebagai pematangnya untuk kita berjalan-jalan di sana. Diatas papan keramba itu ada beberapa bangunan rumah bedeng. Tidak jauh dari sana Nampak rumah-rumah penduduk yang sebagian nya di darat dan sebagiannya juga di atas laut. Dalam keramba itu ikan-ikan raksasa yang panjangnya ada yang sampai dua meter dengan bentuk kepala yang unik.
Ketika kami mulai menjejakkan kaki di antara puluhan keramba-keramba itu beberapa orang pekerja yang ada di sana datang menyambut kami. Salah seorang adalah seorang lelaki berbadan tegap kulit agak hitam memakai kaus oblong dan celana pendek. Dilehernya tergantung kalung yang cukup besar. Saya kira dia juga seorang pekerja, tapi rupanya dia adalah bos pemilik penangkaran ikan napoleon itu. Namanya Dodo dan dia asli penduduk setempat yang merupakan suku laut.
Dengan santai Pak Dodo mengajak kami berkeliling tempat usahanya itu sambil menjelaskan tentang ikan yang masih asing bagi saya itu. Ia mengatkan Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran berat sampai 180 kg. Ikan raksasa ini termasuk ikan yang umurnya panjang sampai puluhan tahun. Lebih jauh lelaki berbadan tegap itu menambahkan bahwa di tempat penangkaran ini mereka hanya membesarkan. Nelayan-nelayan sekitar menangkap ikan-ikan napoleon yang kecil dan menjual kepada mereka. Dan ikan-ikan tangkapan itu dibesarkan sehingga mencapai ukuran yang diinginkan untuk di ekspor.
Jenis ikan ini termasuk jenis ikan yang dilindungi dan quota ekspor mereka keluar negeri itu terbatas tidak bisa sembarang jual saja. Pernah ada larangan ekspor sehingga membuat Pak Dodol merugi. Namun sekarang sudah lancar dengan quota yang tidak terlalu besar.
Masih banyak penjelasan dari pengusaha yang berbadan tegap itu. Tapi saya tidak bisa mengikutinya. Saya tidak ingin kehilangan momentum untuk mengambil foto-foto sekitar yang sangat indah. Kapal-kapal dengan berlatar laut biru; rumah-rumah penduduk di batas pantai dengan kombinasi pohon-pohon kelapa dengan daunnya yang melambai-lambai merupakan pemandangan yang sangat indah.
Dari kejauhan Nampak pula sebuah kapal kayu bersandar. Pekerja di penangkaran itu mengatakan bahwa itu salah satu nelayan luar negeri yang di sita oleh mantan mentri kelautan ibu Susi. Saya ragu apakah pelancong umum beleh datang kemari. Sebab keramba-keramba yang tersusun rapi dengan pemandangan lautnya yang memukau cocok juga untuk objek wisata
Note:
_Napoleon
2. Gambar ikan diambil dari google
Komentar