Singgah di Pantai Muaro Sasak Pasaman Sumatra Barat

 

Kunjungan saya ke Pantai Muaro Sasak ini tidak direncanak dan saya tidak juga diberi tehu bahwa kami akan singgah di pantai ini. Kebetulan saya sedang ikut rombongan Alumni bahasa Inggris IKIP padang ke Talu dengan bus wisata. Jalur yang kami lalui adalah Kompleks UNP (dulunya IKIP) di Air Tawar Padang kemudian  Lubuk Alung,  Pariaman dan Tiku. Tak berapa lama setelah meninggalkan Tiku bus mulai memasuki perkampungan penduduk dan kemudian lautan yang luas terbentang di hadapan kami.

 

Yang menarik perhatian adalah deretan pepohonan yang rindang yang cukup luas yang kala itu Nampak beberapa orang remaja memanfaatkannya untuk berteduh bercengkerama. Sehabis deretan pepohonan tersebut terlihat kedai-kedai yang dikelola oleh penduduk setempat untuk makan dan minum pengunjung. Salah satu dari kedai makanan tersebut berbentuk sebuah kapal kayu yang besar. Kemudian deretan-pondok-pondok tempat peristirahatan pengunjung yang terbuat dari kayu.

 

Lepas itu hamparan pasir putih yang sangat luas berbatasan dengan laut lepas yang tidak tampak tepinya. Ketika itu ombak sedang besar, namun yang terlihat tidak sedasyat ombak Muaro Padang. Karena besar ombaknya maka nelayan sekitar tidak turun ke laut. Berlindung dari teriknya sinar  matahari kami lebih banyak duduk- duduk di dalam beberapa pondok di perbatasan hamparan pasir putih, sambil bersenda gurau dan memandangi ombak yang berkejaran ke pantai. Angin semilir berhembus menimbulkan kenyamanan pada tubuh yang tadi terasa gerah.

Pantai Muaro Sasak  ini terletak di kenagarian Sasak kecamatan Sasak Ranah Pasisie kabupaten Pasaman Barat. Menurut informasi sunset di pantai ini tidak kalah dengan Tanah Lot maupun pantai Kuta di Bali. Ketika cuaca baik dengan langit yang jernih, wisawan lokal ramai menikmati keindahan sunset dari pantai. 

Saya tidak menyangka perjalanan kami  ke Talu akan singgah di pantai atau tempat wisata pantai yang eksotis dan indah ini. Tentu sangat  menyenangkan untuk mengisi liburan akhir pekan pada pantai yang landai dengan pasir putih membentang sepanjang puluhan kilo meter ini.
Dari keterangan penduduk, deretan pohon yang kami lalui tadi adalah   hasil penghijauan beberapa tahun  lalu dan kini  telah berdiri kokoh dan rindang menambah kenyamanan dan merupakan salah satu factor yang menarik pengunjung untuk berlibur kemari.

Pantai yang terkenal karena pemandangan pantainya yang indah mempesona ini, merupakan salah satu dari dua ikon wisata pantai yang telah ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Daerah kabupaten Pasaman barat. Saat ini kabupaten Pasaman Barat sudah meningkatkan infrastruktur pantai tersebut, sehingga lebih menarik dan memudahkan bagi wisatawan untuk datang berkunjung. 

Tidak terlalu sulit untuk mencapai pantai Sasak kata seorang penjaga kantin yang kami temui.  Dari Padang hanya butuh waktu 4 jam untuk jarak tempuh sejauh 205 km. Jalan nasional yang telah diperlebar membuat waktu tempuh semakin kecil. Jika takut dengan macet yang menggagu disepanjang jalan Lubuk Alung, kita dapat menempuh jalan alternatif melalui jalan yang melewati  Bandara Minangkabau.

Sayang sekali persinggahan kami di pantai Muaro Sasak yang indah itu tidak berapa lama. Mendekati waktu shalat zuhur kami melanjutkan perjalanan kami ke Talu, sehingga kami tidak berkesempatan untuk menikmati sunset yang katanya keindahannya tidak kalah dari sunset di  Tanah lot maupun pantai  Kuta Bali. Semoga suatu waktu ada waktu yang agak lapang untuk berkunjung lagi ke Pantai di Pasaman Barat ini.

Catatan : Gambar ke 5 dan 6 diambil dari google