Berkunjung ke Museum Sultan Mahmud Badarudin II di Palembang


Sebenarnya Museum Sultan Palembang ini tidak termasuk dari objek yang saya kunjungi selama berada di Palembang. Namun karena lokasinya persis di sebelah Benteng Kuto Besak dan di depannya dermaga wisata yang tidak jauh dari monument ikan Belida. Dan di pekarangan museum itu ada taman tempat orang duduk-duduk beristirahat di bawah kerindangan pohon. Sehingga museum itu seolah selalu ada di depan mata

Saya termasuk orang yang tidak begitu tertarik pada Museum, sehingga museum di Pekanbaru saja tempat saya tinggal tidak pernah saya kunjungi.Kalau tidak salah di blog ini  saya hanya menuliskan kunjungan ke dua museum, yaitu Museum Mak Itam atau museum Kereta api di Sawahlunto Sumatra Barat dan Museum di Banda Aceh. 

Dari berkunjung ke dua museum itu, saya berkesimpulan bahwa sebuah musem bisa bercerita tentang banyak hal mengenai suatu negeri. Maka dengan pikiran seperti itu dan dengan harapan banyak mendapat cerita tentang sejarah  tentang Palembang saya masuk ke Museum Sultan Mahmud Badarudin ini.

Bentuk gedung museum terlihat dari depan saja sudah menarik. Terdiri dari lantai 2 dan untuk menuju laintai dua kita melalui tangga yang berbentuk setengah lingkaran di kiri dan kanan. Bangunan ini dulunya adalah Benteng Kuto Lama, tempat sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo dan Sultan Mahmud Badaruddin I menjalankan pemerintahannya. Namun ketika Belanda merebut kota Palembang dan menawan Sultan beserta keluarganya, Belanda membakar habis pusat pemerintahan Sultan.

Belanda membakar bangunan-bangunan kesultanan ini dengan maksud rakyat tidak lagi punya kenangan kepada kesultanan. Dan dibekas reruntuhan itu Belanda mendirikan bangunan baru tempat tinggal perwakilannya di Palembang. Saat penjajahan Jepang  gedung ini berobah menjadi markas Jepang dan ketika Indonesia merdeka tahu 1945 kembali menjadi milik rakyat Palembang. 

Koleksi museum terdiri dari ratusan benda-benda bersejarah berasal dari peninggalan kesultanan Palembang. Dimulai dengan gambar-gambar dan foto-foto tentang Sultan dan kesultannannya, berbagai jenis senjata, pakaian-pakaian yang berhubungan dengan budaya dan kreasi rakyat. Ada juga yang berhubungan dengan makanan khas; pakaian dan kamar  pengantin pada zaman dahulu serta perlengkapan khitanan rakyat. Uang sebagai alat tukar zaman kesultanan juga bisa dijumpai disini.

Dibandingkan dengan museum di Banda Aceh, museum Sultan Badarudin II Palembang ini memang kurang lengkap. Yang menggambarkan peristiwa sejarah terasa kurang memadai. Namun bagai pecinta seni budaya dan sejarah, kalau kebetulan datang ke Palembang akan rugi sekali kalau tidak berkunjung ke Museum ini. 

Museum ini buka setiap hari dengan jam bukan dan jam tutup yang berbeda. Senin sampai Kamis museum buka mulai pukul 08.00-16.00 Wib, Jumat tutup lebih awal yakni 10.30 Wib, sedangkan Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 09.00-16.00 Wib. Museum akan tutup saat hari libur nasional saja.
 Catatan : Gambar no. 2 diambil dari google.

Komentar

Putry Amouy mengatakan…
Hanya disini semua permainan online bisa di mainkan dengan 1 userid saja loh
ada Togel Poker Sbobet Sabung Ayam Batu Goncang Tembak Ikan Slot
dan masih banyak games online betting lain nya yang bisa anda mainkan disini dengan modal 20rb saja
yukk segera daftar kan diri anda dan bergabung bersama kami hanya di DEWALOTTODOTME
dengan pelayanan Terbaik dan Terbonafit serta BO yang berpengalaman yuk segera bergabung.. bb 7BF59345

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip