KALIRIN JAO – SAWAHLUNTO SINGGAH DULU DI SIJUNJUNG
(ONE
YEAR TRAVELING PADA AKHIR TAHUN PART 4)
Kalirin Jao sudah termasuk kabupaten Sijunjung. Namun tujuan
utama hari itu adalah menuju Sawahlunto. Dan arahnya jelas ikuti saja jalan
lintas nanti di suatu desa berbelok ke Sawahlunto. Jalannya mulus tidak
berlobang-lobang dan tikungannya tidak ada yang begitu tajam. Perjalanan yang
aman dan santai.
Jalan
mulus, membuat kita ingin berpacu, namun mengingat ini perjalanan wisata, maka
mobil tidak dipacu benar karena kita juga menikmati pemandangan yang ada. Tak
berpa lama di suatu desa Labuh ada simpang ke kanan ke ibukota Kabupaten
Sijunjung.
Tiba-tiba
muncul keinginan untuk berbelok menuju ke Sijunjung. Nostalgia waktu masih
kuliah di IKIP Padang dulu. Banyak kawan-kawan dari kabupaten yang waktu itu masih
gabung Sawahlunto Sijunjung. Dari dialek bahasanya hampir mirip dengan dialek Kampar Bangkinang. Jadi kalau saya berbicara
dengan mereka rasanya saya sedang bicara orang orang Airtiris atau bangkinang. Karena
sesuatu hal akhirnya ketika mahasiswa Sawahlunto Sijunjung bikin kegiatan saya
ikut pula dengan mereka. Sekarang timbul pula keinginan melihat seperti apa
Kabupaten Sijunjung itu.
Diantara
kawan yang paling akarab itu ada salah seorang yang katanya tidak menjadi guru
tapi sempat menjadi anggota DPR dua Priode. Namun saya kemudian kehilangan
kontak dengannya. Tak berapa lama meninggalkan
simpang di desa labuh itu kami sampai ke depan Kantor Bupati Sijunjung.
Berarti kami sudah berada di kota Muaro ibukota Kabupaten Sijunjung. Tak
jauh dari situada persimpangan. Rupanya itulah Simpang Tugu.
Di
simpang inilah pusat kegiatan-kegiatan atau event-evant yang diadakan
pemerintah daerah. Dan disini kabarnya setiap malam ramai orang berjualan makanan-makanan. Dan disinilah orang-orang Sijunjung
kongkow-kongkow malam hari.
Kami
berhenti sejenak di simpang itu. Pada seorang penunggu gerobak yang menjual teh
botol saya menanyakan jalan ke Sawahlunto. Dia menyarankan agar kami kembali ke
jalan lintas lagi dengan mengambil rute lain.Dari lelaki setengah baya ini kami
dapat informasi tentang tempat wisata yang ada di Kabupaten Sijunjung, antara
lain.
Ngalau Talago
Ngalau adalah
kosakata orang sumbar untuk Gua. Talago bisa saja danau kecil. Ngalau ini
terletak di desa Silokek. Jauhnya dari simpang tugu ini sekitar 50 menit naik
kenderaan. Sayangnya mobil tidak bisa lansung kesana. Harus jalan kaki sekitar
1,5 kilometer. Katanya di dalam gua ini pemandangannya sangat Indah sehingga
banyak pelancong-pelancang dari dalam danLuar negeri yang datang.
Arum Jeram
Sungai yang ada di
Kabupaten Sijunjung ini sama dengan Sungai di Kabupaten Kuansing Riau, yaitu
Batang Kuantan. Aliran sungai Kuantan inilah yang dijadikan arena oleh raga
ekstrim arung jeram. Dan ini salah satu objek wisata yang diandalkan oleh
pemerintah Kabupaten Sijunjung. Pemda stempat meyediakan berbagai fasilitas
untuk olah raga ini juga para pendamping yang professional untuk menjaga
keselamatan para pecinta olah raga ekstrim ini. Menurut informasi tingkat
kesulitan arung jeram di batang Kuantan ini cukup Tinggi dan penuh tantangan.
Di samping dua objek wisata yang
dijelaskan diatas masih ada objek lain yaitu Perkampung Adat Sijunjung, air terjun batang Taye, pasir putih,
lokomotif uap, Wahana Telabang Sakti, Pulau Andam Dewi, Danau Hijau Bual
Pulau Andam Dewi
Matahari telah condong ke barat ketika
kami meninggalkan Simpang tugu pusat kota kabupaten sijunjung itu untuk
meneruskan perjalanan ke Kota Sawahlunto.
Naskah dan foto dilengkapi dari : http://www.jalanncerita.com/2017/01/10-tempat-wisata-di-sijunjung-sumatera.html
Komentar