MESJID JAMI AIR TIRIS DAN LEGENDA BATU KEPALA KERBAU
Meskipun
berasal dari desa Airtiris, namun selama ini saya tidak pernah mengunjungi
Mesjid Jami yang setiap kali membaca tentang wisata Kampar, masjid ini selalu
masuk daftar ikon wisata.. Memang saya ada beberapa kali ke desa Pasar Usang
tempat lokasi masjid itu berada, namun saya tidak begitu perhatian. Namun
karena sudah merupakan salah ikon wisata Kampar, saya penasaran juga untuk berkunjung ke sana dan melihat lansung.
Lokas Mesjid Jami ini persisnya di desa Tanjung Berulak Pasar
Usang Airtiris. Untuk mencapai kesana tidak terlalu sulit. Dari Pekanbaru kita
susuri jalan ke Bangkinang. Sepuluh kilo meter sebelum Bangkinang yaitu pada
kilometer 52 kita jumpai Pasar Airtiris. Belok kanan ikuti saja jalannya
sekitar 3 km kita akan sampai ke desa Pasar Usang, Mesjid itu persis di pinggir
jalan.
Mesjid ini merupakan masjid
tua. Berdasarkan tulisan yang ada di sana masjid di bangun tahun 1901. Menurut
penduduk setempatpembangunan masjid berdasarkan inisiatif seorang ulama bernama
Engku Mudo Songkal. Sedangkan panitia pelaksana terdiri dari Ninik
Mamak berbagai Suku di Airtiris yang berjumlah 12 orang.
Arsitektur masjid ini menunjukkan adanya perpaduan gaya
arsitektur Melayu dan Cina, dengan atap berbentuk limas. Keunikan masjid ini
adalah, bahwa seluruh bagian bangunan terbuat dari kayu, tanpa menggunakan besi
sedikitpun, termasuk paku. Pada dinding bangunan, terdapat ornamen ukiran yang
mirip dengan ukiran yang terdapat di dalam masjid di Pahang, Malaysia.
Sebagai salah satu objek wisata,masjid Jami ini selalu dikunjungi wisatawan nusantara dan
mancanegara, terutama dariSingapura dan Malaysia.
Terutama dikunjungi pada bulan puasa dan setelah hari raya idul fitri yakni hari ke 7 yang di kenal hari raya puasa enam.
Di samping itu Mesjid Jami ini dipercaya juga ada
gaib-gaibnya. Katanya ketika zaman Belanda sudah berulang kali dicoba untuk
dibakar, tapi api tidak mempan melahapnya. Ketika lokasi masjid dilanda Banjir,
namun air bah seolah enggan mendekati masjid. Mantap. Dan diluar masjid ada
sebuah bak, dalam bak air itu ada batu mirip kepala kerbau. Dan batu itu
katanya bisa berpindah sendiri dan bergerak sendiri. Apa benar atau tidak say
kurang tahu juga, yang jelas masjid ini rancangannya spesifik dibanding masjid
lain dan pantas untuk dikunjungi bagi mereka yang suka wisata.
Komentar