MENGINTIP BEKAS PENJARA BUNG KARNO DI BANDUNG



Dari tugu titik nol, tujuan saya selanjutnya adalah bekas penjara yang pernah dihuni oleh presiden pertama kita Bung Karno ketika zaman colonial dahulu. Untuk itu saya harus kembali lagi ke arah alun-alun. Sebenarnya saya sudah capek juga berjalan kaki, namun di Jalan Asia Afrika yang begitu ramai, yang biasanya banyak becak bersileweran saat itu tidak ada satu pun becak  yang melintas, Ya sudahlah terus saja maju tak gentar saja, lanjut berjalan kaki.
Kenapa tidak traveling? Tidak ada uang? Jangan khawatir, Ini solusinya, dapatkan Income Rp.800 Juta,- Dari Bisnis Iklan dengan modal hanya Rp 25 ribu
Silahkan klik :
https://muslimpromo.com/?ref=8076

Tak jauh di seberang alun-alun kota bandung, ada jalan, jalan Banceuy. Kalau saya bertanya tentang jalan ini kepada orang Bandung, mereka mengatakan tidak tahu. Ini bukan disebabkan jalan itu tidak popular, tapi karena saya salah mengucapkan kata “ Banceuy” ini. Memang banyak kosakata Sunda yang susah pronunciation nya bagi kita lidah orang Indonesia.
Saya kurang tahu persis di mana posisi penjara itu. Ketika sudah melewati jalan  Benceuy  beberapa meter, saya bertanya pada pada seorang pedagang, rupanya lokasinya sudah terlewati. Letaknya terpencil diantara pertokoan.
Penjara Banceuy dibangun tahun 1877 oleh Pemerintah Belanda. Ada dua sel berada di sana.Lantai atas atas untuk tahanan politik, lantai bawah untuk tahanan rakyat jelata. Luas selnya sangat sempit, hanya 1,5 x 2,5 meter. Dalam penjara yang sangat sempit inilah Bung Karno menyusun pidato pembelaan yang dikenal dengan Indonesia Menggugat. Di sini masih tersimpan benda-benda yang pernah digunakan Bung Karno seperti papan untuk tidur, bantal dari karung goni, selimut, pispot, dan penerangan seadanya. Sebagai penghormatan, dalam bekas penjara tersebut dipasang foto Bung Karno, Burung Garuda, Teks Pancasila dengan ejaan lama, sebuah bendera, serta buku dan koran terbitan lama yang memberitakan pidato pembelaan Bung Karno. Di atas pintu penjara yang terbuat dari besi berwarna hitam, ada foto Bung Karno waktu masih muda dan keterangan keberadaan Bung Karno yang dipenjara sejak tanggal 29 Desember 1929 hingga Desember 1930. Sekarang, tepat di belakang bekas ruang tahanan Bung Karno, ada patung seorang laki-laki sedang duduk. Tangan kanannya memegang pena dan tangan kirinya memegang sebuah buku. Patung perunggu berwarna kuning gelap tersebut seolah-olah sedang berpikir hendak menulis sesuatu yang sangat penting. Patung siapa lagi kalau bukan patung Bung Karno. Patung Bung Karno di Belakang Bekas Penjara.
Sayang ketika saya sampai di sana saya tidak bisa masuk kesana. Dari pintu pagar besi yang digembok saya hanya bisa melihat patung Bung karno yang sedang duduk. Dengan susah payah saya berusah membidikkan kemera saya untuk mengambil gambar-gambar yang ada dalam lingkungan penjara. Seorang satpam yang mendekati saya mengatakan bahwa kunci pagar itu ada pada Pak RW. Jadi kalau saya ingin masuk dia bersedia mengantar saya menemui RW setempat. Namun karena keterbatasan waktu, saya menolak tawaran satpam yang baik hati itu.
Dilengkapi dari : http://www.kompasiana.com/ali.muakhir/10-wisata-di-bandung-yang-dijangkau-dengan-jalan-kaki_5591f7acaa23bd682aaa2293

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pada Suatu Sore di Taman Kota Tugu Pejuang Pintu Rimbo Lubuk Sikaping Pasaman Sumatra Barat

Melihat Keajaiban Alam Kabupaten Lingga Kepulauan Riau: Menjelajahi Pesona Pulau-pulau Indah dan Pantai yang Menakjubkan

Traveling Seru dengan Road Trip