TAMAN SRINGANIS MELESTARIKAN BERAGAM TANAMAN OBAT UNTUK KESEHATAN MAYARAKAT
Siapapun tahu bahwa sakit itu mahal dan mewah. Jika seseorang terkena penyakit
yang berbahaya seperti jantung, ginjal, paru-paru dan sebagainya,
bersiap-siaplah untuk mengeluarkan uang yang banyak untuk memperoleh
kesembuhan. Namun sebenarnya tanpa kita sadari kita dikelilingi oleh ratusan
ragam tumbuhan yang kalau saja kita tahu dapat mencegah atau mengobati berbagai penyakit. Inilah sebetulnya misi
dari pendiri Taman Sringanis di desa Cipaku Bogor Selatan yaitu memberdaya
tumbuhan sekitar untuk mencegah dan mengobati penyakit.
Hari Minggu, di manapun saya berada, baik ketika di rumah maupun
di luar kota, rasanya tidak nyaman untuk tinggal di tempat saja. Begitulah
ketika pelatihan di Cisarua Bogor, saya sudah ancang-ancang untuk mencari
tempat tamasya karena ada hari minggunya. Namun rupanyanya panitia sudah
menyiapkan program untuk mengunjungi Taman Sringanis yang katanya tempat
pelestarian tumbuhan obat yang mungkin terlengkap sekarang ini.
Jadilah dengan dua bus rombangan prserta pelatihan berangkat menuju Bogor selatan. Jalan yang
ditempuh sebenarnya cukup bagus, hanya saja seperti jalanan lain di Bogor,
jalan sempit diapit oleh rumah di kiri kanannya. Tidak sampai dua jam
perjalanan kami sudah sampai ke tempat tujuan, kampung Cimanengah kelurahan
Cipaku Bogor selatan.
Taman Sringanis ini luasnya sekitar 1000 m2 menghadap Gunung
Salak. Taman yang didirikan oleh pasangan Suhendah Lasmadiwati yang berasal dari
Jawa Tengah dan Putu Oka Sukanta yang berasal dari Bali bertujuan untuk melestarikan berbagai
tanaman berkhasiat obat berasal dari berbagai pelosok Nusantara. Tujuan lainnya agar
masyarakat kembali kepada penggunaan cara tradisional dan alami dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Baru saja kami memasuki gerbang Taman, rombongan sudah disuguhi
berbagai macam jamu yang diramu dari tanaman yang ada. Kemudian kami di
persilahkan berkeliling untu melihat-lihat keadaan taman.
Tanaman dalam taman ini ditata untuk kelestarian lingkungan yang
sedap dipandang mata berpadu dengan bangunan mungil yang dapat digunakan untuk
berdiskusi, pelatihan, pelayanan kesehatan. Taman Sringanis merupakan wujud
kepedulian terhadap dambaan masyarakat dalam berkesehatan, terutama dengan
menghidupkan dan meningkatkan kembali kesadaran bahwa manusia dan alam
sekitarnya mempunyai potensi untuk membangun kualitas kesehatan phisik, mental
dan spiritual yang lebih baik.
Di bagian belakang diantara tumbuhan-tumbuhan itu ada pemajangan
hasil tumbuh-tumbuhan seperti jahe dan
yang lainnya yang siap untuk diramu menjadi obat. Sedangkan sebelah kirinya ada
took yang menjual jamu-jamu baik yang siap seduh maupun yang berbentuk kapsul.
Setali dengan took ada beberapa rumah tempat tingga yang nampaknya seperti
penginapan bagi tamu atau bagi mereka yang datang berobat. Dibagian
belakang bangunan utama berfungsi
seperti kantin untuk memesan jamu yang
siap diminum dan juga minuman lain dari herbal seperti cendol dari daun lidah
buaya.
Sekitar pukul 09 WIB peserta berkumpul di ruang utama bangunan
taman untuk mendengarkan presentasi dari ibu Suhendah pemilik taman. Dalam
presentasinya perempuan paruh baya yang masih kelihatan cantik dan energik ini
memaparkan latar belakang dan tujuan pendirian taman Sringanis ini. Kemudian
juga mempresentasikan masalah yang berhubungan dengan memanfaatkan tumbuhan
sekitar untuk menjaga kesehatan. Yang paling menarik adalah “Jam Piket Organ
Tubuh.”
Saya pribadi baru sekali ini mendengar dan dapat pengetahuan
bagaimana kondisi organ tubuh seperti lambung, jantung, limpa, hati, paru-paru
dan ginjal pada jam-jam tertentu. Kapan
mereka aktif, lemah dan bagaimana mengatsinya dan seterusnya. Sungguh
pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk menajga kesehatan.
Nampaknya taman Sringanis
berkeyakinan bahwa setiap orang mendambakan kualitas kesehatan phisik, mental,
dan spiritual yang seimbang dan optimal. disadari pentingnya pendekatan
pelayanan kesehatan harus dilakukan seiring dan berimbang dengan upaya diri
sendiri agar tercapai kualitas kesehatan yang didambakan.
Setelah mendengarkan presentasi dari ibu Suhendah saya
menganjurkan mereka yang punya masalah kesehatan agar dapat berkunjung kemari,
mana tahu nantinya masalah yang diderita ada solusinya disini.
Dari Bogor lokasi Taman Sringanis tak sulit dijangkau karena masih
masuk wilayah Kota Bogor. Letaknya dekat dari Stasiun Kereta Api Batutulis, dan
tak jauh dari Monumen Prasasti Batutulis. Kalau naik kereta, Stasiun Batutulis
merupakan stasiun pertama setelah keluar stasiun Bogor. Stasiun berikutnya
adalah Stasiun Ciomas.
Nah, mari kita bertamasya dan sekaligus belajar menjaga kesehatan
dengan memanfaatkan tumbuhan obat yang banyak di sekitar kita.
Komentar